Sopir Truk Mabuk Tabrak Guru dan Bocah SD hingga Tewas

Selasa, 08 Januari 2019 - 18:42 WIB
Sopir Truk Mabuk Tabrak Guru dan Bocah SD hingga Tewas
Sopir Truk Mabuk Tabrak Guru dan Bocah SD hingga Tewas
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Kecelakaan maut terjadi antara truk dan sepeda motor di Jalan Padat Karya I, Kawasan Bundaran Monyet, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat, kalteng, Selasa (8/1/2019).

Seorang guru SMP, Juhari (38) yang mengendarai sepeda motor bersama tiga orang anaknya yang masih bocah, menjadi korbannya. Juhari dan anak keduanya, Ahmad Dhafari (7) yang duduk persis di belakangnya tewas akibat kejadian ini.

Anak bungsunya, Ahmad Faeyzafari (5) mengalami beberapa luka, dan langsung dibawa ke klinik terdekat. Sementara anak sulungnya, Ahmad Ghifari (11), hingga kini masih menjalani perawatan serius di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

Sedangkan, sang sopir truk adalah Markus, dalam keadaan mabuk dan positif mengonsumsi narkoba, menyetir truk secara ugal-ugalan. Pria 30 tahun ini memotong simpang empat jalan dengan langsung berbelok ke kanan, tanpa memutari bundaran persimpangan itu, dengan kecepatan tinggi. Ia kemudian menabrak pengguna jalan lain dari arah berseberangan.

Sebelum kecelakaan itu terjadi, seperti biasa, Juhari terlebih dahulu mengantarkan ketiga anak ke sekolah, untuk kemudian berangkat mengajar di SMP Negeri 5 Kumai.

Wagiman, guru di SMA Negeri 1 Kumai, yang lokasinya tak jauh dari kecelakaan lalu lintas itu, bersama warga, lantas melarikan Juhari dan dua anaknya ke rumah sakit.

Sementara anak sulung Juhari sudah terlebih dulu diselamatkan warga ke klinik terdekat. "Bapaknya meninggal dunia tak lama setelah tiba di rumah sakit. Beberapa jam kemudian anak keduanya pun mengembuskan napas terakhirnya," ujar Wagiman.

Kasatlantas Polres Kotawaringin Barat, AKP Marsono mengatakan, Markus, sang sopir ugal-ugalan itu, selain dalam keadaan mabuk, juga dipastikan positif memakai narkoba setelah menjalani tes urine pagi tadi. "Kecelakaan karena kelalaian pengemudi truk," kata dia, Selasa (8/1/2019) siang.

Marsono menjelaskan, pada saat mengemudikan truk jenis Mitsubishi Canter bernomor polisi L9132AQ, Markus tidak membawa Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Sementara itu, Muhammad Jamri (35), warga di tempat kejadian perkara menuturkan, Markus sebelumnya diduga menyerempet seorang pengendara sepeda motor. Pengendara sepeda motor itu kemudian mengejar Markus.

Hingga sore ini, Anak bungsunya, Ahmad Faeyzafari (5) yang mengalami beberapa luka masih dirawat di klinik terdekat lokasi kejadian. Sementara anak sulungnya, Ahmad Ghifari (11), hingga kini masih menjalani perawatan serius di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2317 seconds (0.1#10.140)