Laut Tangerang Tak Terpasang Alat Deteksi Tsunami, Bupati Zaki Was-was

Kamis, 27 Desember 2018 - 20:30 WIB
Laut Tangerang Tak Terpasang...
Laut Tangerang Tak Terpasang Alat Deteksi Tsunami, Bupati Zaki Was-was
A A A
TANGERANG - Laut di pesisir Utara Kabupaten Tangerang saat ini belum terpasang alat pendeteksi tsunami. Hal ini membuat khawatir Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskanda.

Zaki pantas khawatir mengingat wilayah Tatar Pasundan di Provinsi Banten tersebut membentang laut yang sangat luas, mulai Tanjung Kait, Tanjung Pasir, dan Pulau Cangkir, yang padat penduduk.

Apalagi ancaman erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, hingga kini masih terus terjadi. Hal itu ditambah adanya ancaman tsunami yang lebih besar lagi.

Pihaknya pun terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau status Gunung Anak Krakatau tersebut, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari.

"Untuk alat deteksi tsunami sudah kami koordinasikan agar ada pemasangan alat deteksinya. Karena itu kewenangan dari BMKG," ujar Zaki, Kamis (27/12/2018).

Menurut Zaki, ancaman erupsi Gunung Anak Krakatau perlu disikapi dengan seksama. Bukan hanya di wilayah Banten Selatan, tetapi juga di seluruh perairan yang ada di Selat Sunda.

"Kabupaten Tangerang memiliki garis pantai yang panjangnya kurang lebih 51 kilometer dengan luas pesisirnya 301 kilometer persegi. Terdapat dua pantai yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang," jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada warga yang tinggal di pesisir pantai wilayah Kabupaten Tangerang agar tidak termakan berita bohong atau hoax yang ingin menciptakan suasana panik di tengah masyarakat.

"Kita minta masyarakat waspada namun tetap tenang. Jangan terpengaruh info hoax dan kita minta koordinasi wilayah ditingkatkan. Terutama situasi air laut yang ada di pesisir Tangerang," ucapnya.

Zaki juga mengatakan, pihaknya masih fokus dengan penanganan korban tsunami yang banyak menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang agar terlayani.

Sementara itu, hingga saat ini gelombang laut di Pantai Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, masih tergolong normal, meski ada kenaikan setinggi 1/5 hingga 1 meter.

Kaposek Mauk AKP Teguh Kuslantoro mengatakan, berdasarkan pantauan anggota Pospam Tanjung Kait, gelombang tinggi hanya diakibatkan oleh hujan deras.

"Ketinggian air 1/2 meter sampai dengan 1 meter, akibat air hujan yang turun dari semalam dan pasang air laut. Untuk kondisi pengunjung pantai sendiri masih sepi, karena cuaca sedang gerimis," tandasnya.
(thm)
Berita Terkait
Ketika Musibah Datang...
Ketika Musibah Datang sebagai Peringatan
Pemkab Lumajang Tetapkan...
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
Musibah Terjadi karena...
Musibah Terjadi karena Perbuatan Tangan Sendiri, Begini Penjelasan Al-Qur'an
Bukan Sekadar Ujian,...
Bukan Sekadar Ujian, Ada 3 Hikmah di Balik Musibah
Ketentuan Allah Taala...
Ketentuan Allah Ta'ala Tentang Musibah, Hikmah atau Akibat Dosa?
Pemkab Tangerang-Kementerian...
Pemkab Tangerang-Kementerian PUPR Akan Bangun Perumahan Permukiman Skala Besar
Berita Terkini
Bank Jatim Salurkan...
Bank Jatim Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Bandang Situbondo
9 menit yang lalu
Sadis! Suami Tega Bakar...
Sadis! Suami Tega Bakar Istri Siri karena Cemburu
10 menit yang lalu
Fraksi DPRD Minta Raperda...
Fraksi DPRD Minta Raperda Perubahan Pajak dan Retribusi Daerah Harus Berorientasi Kesejahteraan Rakyat
21 menit yang lalu
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya...
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi di Indonesia
38 menit yang lalu
MNC Peduli dan MNC Land...
MNC Peduli dan MNC Land Adakan Giat Literasi di SDN Pangarakan 02 Srogol Cigombong
41 menit yang lalu
UAD Yogyakarta: Hak...
UAD Yogyakarta: Hak Imunitas Halangi Penegakan Hukum dan Buat Jaksa Tak Tersentuh
48 menit yang lalu
Infografis
5 Alasan Kapal Induk...
5 Alasan Kapal Induk AS Tak Lagi Relevan dalam Perang Masa Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved