IA ITB Sumut Tak Pernah Bersikap Terkait Pembangunan PLTA Batangtoru
A
A
A
MEDAN - Pengurus Ikatan Alumni (IA) ITB Sumatera Utara (Sumut) menyatakan tidak pernah memberi dukungan maupun menolak pembangunan PLTA Batangtoru di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut.
Mereka hanya mendorong adanya keterbukaan informasi dan sosialisasi dari pihak investor dan pemerintah terkait pembangunan PLTA Batangtoru agar tidak menimbulkan simpang siur informasi yang berpotensi meresahkan masyarakat.
"Kami membaca di beberapa media yang menyatakan kami mendukung pembangunan itu. Dukungan tersebut berdasarkan seminar yang kami gelar dan FGD, 17 Desember dan 18 Desember lalu. Padahal, medianya tidak diundang dan tidak dibahas dalam seminar tersebut," jelas Ikhsan mewakili pengurus IA ITB Sumut di Medan, Rabu kemarin (26/12/2018).
Dia menjelaskan, IA ITB Sumut mendorong lebih banyak lagi kajian dan diskusi ilmiah terkait pembangunan PLTA Batangtoru terutama berkenaan dengan keamanan bendungan dan mitigasi bencana kegempaan. Hal ini didasarkan kepada keluhan dan masukan para stakeholders yang mengevaluasi bahwa tingkat keamanan bendungan dan mitigasinya belum memperoleh perhatian yang cukup.
"IA ITB Sumut mendorong berjalannya prosedur pembangunan PLTA yang benar, seksama dan hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai hal, termasuk amdal, desain dan posisi bendungan, aspek kegempaan, sosial, ekonomi, mitigasi bencana untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi," ungkapnya.
Diskusi 17 Desember 2018 lalu berdasarkan tanggung jawab alumni ITB untuk menyikapi permasalahan riil yang berkembang di tengah masyarakat. Seperti diketahui, pembangunan PLTA Batangtoru ini merupakan proyek strategis pemerintah untuk menghasilkan 510 MW yang berada di dekat lokasi zona gempa dan sesar Sumatera yang aktif.
Mereka hanya mendorong adanya keterbukaan informasi dan sosialisasi dari pihak investor dan pemerintah terkait pembangunan PLTA Batangtoru agar tidak menimbulkan simpang siur informasi yang berpotensi meresahkan masyarakat.
"Kami membaca di beberapa media yang menyatakan kami mendukung pembangunan itu. Dukungan tersebut berdasarkan seminar yang kami gelar dan FGD, 17 Desember dan 18 Desember lalu. Padahal, medianya tidak diundang dan tidak dibahas dalam seminar tersebut," jelas Ikhsan mewakili pengurus IA ITB Sumut di Medan, Rabu kemarin (26/12/2018).
Dia menjelaskan, IA ITB Sumut mendorong lebih banyak lagi kajian dan diskusi ilmiah terkait pembangunan PLTA Batangtoru terutama berkenaan dengan keamanan bendungan dan mitigasi bencana kegempaan. Hal ini didasarkan kepada keluhan dan masukan para stakeholders yang mengevaluasi bahwa tingkat keamanan bendungan dan mitigasinya belum memperoleh perhatian yang cukup.
"IA ITB Sumut mendorong berjalannya prosedur pembangunan PLTA yang benar, seksama dan hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai hal, termasuk amdal, desain dan posisi bendungan, aspek kegempaan, sosial, ekonomi, mitigasi bencana untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi," ungkapnya.
Diskusi 17 Desember 2018 lalu berdasarkan tanggung jawab alumni ITB untuk menyikapi permasalahan riil yang berkembang di tengah masyarakat. Seperti diketahui, pembangunan PLTA Batangtoru ini merupakan proyek strategis pemerintah untuk menghasilkan 510 MW yang berada di dekat lokasi zona gempa dan sesar Sumatera yang aktif.
(rhs)