BMKG Minta Warga Tak Termakan Hoax Terkait Tsunami Selat Sunda
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat menyampaikan bela sungkawa kepada para korban Tsunami di wilayah Pantai Barat Provinsi Banten pada tanggal 22 Desember, malam hari sekitar pukul 21.27 WIB.
Ungkapan duka cita tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (23/12) dalam siaran persnya.
Seperti diketahui, terkait kejadian tsunami di wilayah Pantai Barat Provinsi Banten kemarin malam bukan merupakan aktivitas gempabumi tektonik karena berdasarkan rekaman sesimik (kegempaan) dan laporan masyarakat tidak disebabkan aktivitas gempabumi tektonik.
Pada pukul 21.30 WIB, lanjutnya BMKG menerima informasi dari Badan Geologi diduga akibat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau. Ia menambahkan hingga saat ini, BMKG dengan Badan Geologi untuk terus mengkaji sumber dari kejadian tsunami kemarin malam.
Seperti yang telah disampaikan BMKG, Berdasarkan hasil pengamatan tidegauge (sementara), didapatkan data, dari data Tidegauge Serang di pantai jambu, desa bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupayen Serang, tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9 m.
Sementara Tidegauge Banten di pelabuhan Ciwandan, kecamatan Ciwandan tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35 m, untuk tidegauge Kota Agung di Desa Kota Agung, Kecamatan Kota Agung, Lampung tercatat ketinggian 0.36 m pukul 21.35 WIB, dan untuk Tidegauge Pelabuhan Panjang Kec Panjang Kota Bandar Lampung pada pukul 21.53 WIB tercatat ketinggian 0.28 m.
"Hingga saat ini, dari catatan tidegauge tidak menunjukkan adanya kenaikan muka laut dan berdasarkan log dari BMKG tidak ada aktifasi sirene di wilayah Labuan, Panimbang, dan Pasuruan, seperti yang dikabarkan di beberapa media massa bahwa terdapat video yang meresahkan yang menyebutkan adanya peringatan dini tsunami," tutur Dwikorita.
"Terkait pengamatan rutin cuaca maritim untuk pelayaran dan perikanan. BMKG pun telah memberikan peringatan dini gelombang tinggi akibat faktor cuaca yang berlaku 22 Desember pukul 07.00-25 Desember pukul 07.00 di wilayah Perairan Selat Sunda," sambungnya.
Diminta, sambungnya agar meningkatkan kewaspadaan ancaman pasang maksimum untuk tgl 24-25 Des untuk wilayah Pesisir Selatan Sumatera, Lampung, Pesisir, Kalimantan Barat, Pesisr Utara Jawa ( Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim) dan Utara Bali.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tetap terus mengupdate informasi BMKG melalui media sosial @infobmkg dan aplikasi android @infobmkg.
Ungkapan duka cita tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (23/12) dalam siaran persnya.
Seperti diketahui, terkait kejadian tsunami di wilayah Pantai Barat Provinsi Banten kemarin malam bukan merupakan aktivitas gempabumi tektonik karena berdasarkan rekaman sesimik (kegempaan) dan laporan masyarakat tidak disebabkan aktivitas gempabumi tektonik.
Pada pukul 21.30 WIB, lanjutnya BMKG menerima informasi dari Badan Geologi diduga akibat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau. Ia menambahkan hingga saat ini, BMKG dengan Badan Geologi untuk terus mengkaji sumber dari kejadian tsunami kemarin malam.
Seperti yang telah disampaikan BMKG, Berdasarkan hasil pengamatan tidegauge (sementara), didapatkan data, dari data Tidegauge Serang di pantai jambu, desa bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupayen Serang, tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9 m.
Sementara Tidegauge Banten di pelabuhan Ciwandan, kecamatan Ciwandan tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35 m, untuk tidegauge Kota Agung di Desa Kota Agung, Kecamatan Kota Agung, Lampung tercatat ketinggian 0.36 m pukul 21.35 WIB, dan untuk Tidegauge Pelabuhan Panjang Kec Panjang Kota Bandar Lampung pada pukul 21.53 WIB tercatat ketinggian 0.28 m.
"Hingga saat ini, dari catatan tidegauge tidak menunjukkan adanya kenaikan muka laut dan berdasarkan log dari BMKG tidak ada aktifasi sirene di wilayah Labuan, Panimbang, dan Pasuruan, seperti yang dikabarkan di beberapa media massa bahwa terdapat video yang meresahkan yang menyebutkan adanya peringatan dini tsunami," tutur Dwikorita.
"Terkait pengamatan rutin cuaca maritim untuk pelayaran dan perikanan. BMKG pun telah memberikan peringatan dini gelombang tinggi akibat faktor cuaca yang berlaku 22 Desember pukul 07.00-25 Desember pukul 07.00 di wilayah Perairan Selat Sunda," sambungnya.
Diminta, sambungnya agar meningkatkan kewaspadaan ancaman pasang maksimum untuk tgl 24-25 Des untuk wilayah Pesisir Selatan Sumatera, Lampung, Pesisir, Kalimantan Barat, Pesisr Utara Jawa ( Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim) dan Utara Bali.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tetap terus mengupdate informasi BMKG melalui media sosial @infobmkg dan aplikasi android @infobmkg.
(nag)