Bantu Korban Tsunami Selat Sunda, Kodam III Kerahkan 3 Batalion
A
A
A
BANDUNG - Kodam III/Siliwangi mengerahkan 3 Batalion ke lokasi bencana tsunami selat Sunda di Tanjung Lesung, Provinsi Banten, Minggu (23/12/2018). Tiga Batalion personel tersebut terdiri atas Yonif 310/KK, Yonif 315/Garuda, dan Armed 5.
Seluruh personel di bawah kendali operasi (BKO) Korem 064/MY untuk menyelamatkan, mencari, dan mengevakuasi korban tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam sekitar pukul 24.37 WIB itu.
Selain personel, Yonif 310/KK juga dilengkapi dengan alat kelengkapan berupa 108 pelbet, tiga unit tenda pleton, tuga buah HT, lima unit kendaraan NPS, dan satu unit ambulans jenis Strada. Sedangkan prajurit Yonif 315/Garuda dilengkapi juga dengan meteril berupa, alat kesehatan dan perorangan, 5 unit HT, dan lima unit kenderaan NPS.
Kapendam III/Siliwangi Kolonel Arh Hasto mengatakan, bencana tsunami yang menerjang kawasan Anyer, Banten dan Kalianda, Lampung Selatan pada Sabtu 22 Desember 2018 malam sangat mengejutkan warga sehingga banyak yang tidak sempat menyelamatkan diri, harta, dan benda.
"Kedatangan prajurit Siliwangi ke lokasi bencana untuk membantu mencari dan mengevakuasi korban akibat dari bencana tsunami. Selain itu, prajurit Siliwangi akan selalu ada di tengah-tengah masyarakat untuk membantu dan meringankan beban serta kesulitan masyarakat," kata Hasto.
Seluruh personel di bawah kendali operasi (BKO) Korem 064/MY untuk menyelamatkan, mencari, dan mengevakuasi korban tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam sekitar pukul 24.37 WIB itu.
Selain personel, Yonif 310/KK juga dilengkapi dengan alat kelengkapan berupa 108 pelbet, tiga unit tenda pleton, tuga buah HT, lima unit kendaraan NPS, dan satu unit ambulans jenis Strada. Sedangkan prajurit Yonif 315/Garuda dilengkapi juga dengan meteril berupa, alat kesehatan dan perorangan, 5 unit HT, dan lima unit kenderaan NPS.
Kapendam III/Siliwangi Kolonel Arh Hasto mengatakan, bencana tsunami yang menerjang kawasan Anyer, Banten dan Kalianda, Lampung Selatan pada Sabtu 22 Desember 2018 malam sangat mengejutkan warga sehingga banyak yang tidak sempat menyelamatkan diri, harta, dan benda.
"Kedatangan prajurit Siliwangi ke lokasi bencana untuk membantu mencari dan mengevakuasi korban akibat dari bencana tsunami. Selain itu, prajurit Siliwangi akan selalu ada di tengah-tengah masyarakat untuk membantu dan meringankan beban serta kesulitan masyarakat," kata Hasto.
(wib)