Kronologis Meledaknya Kapal Jukung di Bawah Jembatan Ampera
A
A
A
PALEMBANG - Usai mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Dermaga SPBB Terapung Kelurahan 5 Ulu, kapal jukung Sumber Agung yang dikemudikan Herman (35) warga Jalur 20 Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin meledak dan terbakar.
Dalam peristiwa yang terjadi pada Kamis (20/12/2018) pukul 15.30 WIB tersebut, tujuh orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Satu karyawan SPBB atas nama Zulman dinyatakan hilang.
Tiga korban masing-masing, Herman (35), luka pada pelipis mata sebelah kiri, Hendra (34), bengkak kepala bagian belakang, Joniansyah (48), mengalami patah tangan sebelah kanan, luka dagu bawah dan pipi sebelah kanannya. Untuk semua korban ini langsung dilarikan ke RS AK Gani untuk diberikan pertolongan.
Sedangkan empat korban lainnya Dafit Faris Sarubi bocah 4 tahun mengalami luka robek di bagian bibir. Lalu Supriyanto (56) luka pada bagian kepala karena terkena serpihan besi, Har (21) dan Roni (21) mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya langsung dibawah ke RSMH Palembang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDOnews.com di lapangan, kejadian itu berawal dari kapal jukung kayu yang diduga membawa 10 drum solar dan 10 drum premium usai mengisi BBM di SPBU Terapung milik Hafzoh (35) warga Jalan Seruni Komplek Perum Dosen Unsri Kecamatan Sako.
"Usai mengisi BBM, tiba-tiba kapal tersebut meledak dan terbakar di tengah perairan Sungai Musi tepatnya di dekat jembatan Ampera Palembang," ucap Ican, saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Ledakan yang disertai asap hitam itu membuat warga sekitaran heboh memadati pelataran dermaga sungai musi. "Kapal yang membawa minyak tersebut, sempat terbawa arus sungai musi, sebelum tenggelam saat berada di dekat jembatan Musi IV," tambah Ican.
Anggota SPKT Polresta Palembang dan Tim Identifikasi yang langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dipimpin Ipda Riduan mengatakan, pihaknya saat ini terus menggali informasi yang didapat di lapangan.
"Kita masih lakukan identifikasi dan olah TKP. Korban 7 orang sudah kita rujuk ke RS AK Gani, karena mengalami luka bakar. Mengenai penyebab dan identitas korban, masih terus kami selidiki," kata Kepala SPKT Polresta, Ipda Riduan.
Dalam peristiwa yang terjadi pada Kamis (20/12/2018) pukul 15.30 WIB tersebut, tujuh orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Satu karyawan SPBB atas nama Zulman dinyatakan hilang.
Tiga korban masing-masing, Herman (35), luka pada pelipis mata sebelah kiri, Hendra (34), bengkak kepala bagian belakang, Joniansyah (48), mengalami patah tangan sebelah kanan, luka dagu bawah dan pipi sebelah kanannya. Untuk semua korban ini langsung dilarikan ke RS AK Gani untuk diberikan pertolongan.
Sedangkan empat korban lainnya Dafit Faris Sarubi bocah 4 tahun mengalami luka robek di bagian bibir. Lalu Supriyanto (56) luka pada bagian kepala karena terkena serpihan besi, Har (21) dan Roni (21) mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya langsung dibawah ke RSMH Palembang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDOnews.com di lapangan, kejadian itu berawal dari kapal jukung kayu yang diduga membawa 10 drum solar dan 10 drum premium usai mengisi BBM di SPBU Terapung milik Hafzoh (35) warga Jalan Seruni Komplek Perum Dosen Unsri Kecamatan Sako.
"Usai mengisi BBM, tiba-tiba kapal tersebut meledak dan terbakar di tengah perairan Sungai Musi tepatnya di dekat jembatan Ampera Palembang," ucap Ican, saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Ledakan yang disertai asap hitam itu membuat warga sekitaran heboh memadati pelataran dermaga sungai musi. "Kapal yang membawa minyak tersebut, sempat terbawa arus sungai musi, sebelum tenggelam saat berada di dekat jembatan Musi IV," tambah Ican.
Anggota SPKT Polresta Palembang dan Tim Identifikasi yang langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dipimpin Ipda Riduan mengatakan, pihaknya saat ini terus menggali informasi yang didapat di lapangan.
"Kita masih lakukan identifikasi dan olah TKP. Korban 7 orang sudah kita rujuk ke RS AK Gani, karena mengalami luka bakar. Mengenai penyebab dan identitas korban, masih terus kami selidiki," kata Kepala SPKT Polresta, Ipda Riduan.
(rhs)