Siklon Tropis 'Kenanga' Picu Gelombang Tinggi di Selatan Sumatera
A
A
A
JAKARTA - Sebuah siklon tropis telah terbentuk di wilayah Samudera Hindia sebelah barat daya pulau Sumatera (1.400 km dari Bengkulu) pada Sabtu, 15 Desember 2018.
Bibit siklon ini telah terdeteksi sejak tanggal 12 Desember 2018 dan terus berkembang hingga akhirnya menjadi siklon tropis. Siklon tropis yang kemudian diberi nama "Kenanga" ini masih berada di dalam wilayah tanggung jawab Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta. Hasil analisis menunjukkan siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum di dekat pusat siklon mencapai 40 knot atau sekitar 75 km/jam.
Dalam siaran pers BMKG yang diterima SINDOnews, Berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini, siklon tropis ini akan cenderung bergerak menjauhi wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Siklon tropis ini diprediksikan bergerak ke arah barat daya dan diprakirakan berada sekitar 2.754 Km dari wilayah Indonesia dalam 72 jam ke depan. Posisi siklon yang jauh dari wilayah Indonesia ini akan memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan kecepatan angin di sebagian wilayah pesisir barat pulau Sumatera dan peningkatan ketinggian gelombang 2,5-4,0 meter di perairan Kepulauan Mentawai hingga Selat Sunda.
Terpisah dari siklon tropis 'Kenangan', peningkatan kecepatan angin juga diprakirakan dapat terjadi di pulau Jawa bagian selatan meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.
Peningkatan kecepatan angin ini cenderung disebabkan oleh aliran massa udara dari selatan Indonesia bagian Tengah. Dominasi massa udara dari selatan cenderung mengurangi curah hujan di sebagian besar wilayah pulau Sumatera dan Jawa dan sebaliknya meningkatkan intensitas hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat pada periode 17 - 19 Desember 2018 antara lain, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Namun diprakirakan wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan kembali harus waspada pada periode 20- 23 Desember 2018, aliran udara dingin dari Asia akan masuk ke wilayah Indonesia dan membentuk area konvergensi serta kembali memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat pada periode ini antara lain, Sumatera Barat
Bengkulu,Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kepualaun. Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang terutama untuk wilayah-wilayah yang telah mendapat hujan berintensitas tinggi dalam beberapa hari. Selain itu masyarakat yang beraktifitas di perairan khususnya selatan Pulau Sumatera juga agar mewaspadai potensi gelombang tinggi dan angin kencang.
Bibit siklon ini telah terdeteksi sejak tanggal 12 Desember 2018 dan terus berkembang hingga akhirnya menjadi siklon tropis. Siklon tropis yang kemudian diberi nama "Kenanga" ini masih berada di dalam wilayah tanggung jawab Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta. Hasil analisis menunjukkan siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum di dekat pusat siklon mencapai 40 knot atau sekitar 75 km/jam.
Dalam siaran pers BMKG yang diterima SINDOnews, Berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini, siklon tropis ini akan cenderung bergerak menjauhi wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Siklon tropis ini diprediksikan bergerak ke arah barat daya dan diprakirakan berada sekitar 2.754 Km dari wilayah Indonesia dalam 72 jam ke depan. Posisi siklon yang jauh dari wilayah Indonesia ini akan memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan kecepatan angin di sebagian wilayah pesisir barat pulau Sumatera dan peningkatan ketinggian gelombang 2,5-4,0 meter di perairan Kepulauan Mentawai hingga Selat Sunda.
Terpisah dari siklon tropis 'Kenangan', peningkatan kecepatan angin juga diprakirakan dapat terjadi di pulau Jawa bagian selatan meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.
Peningkatan kecepatan angin ini cenderung disebabkan oleh aliran massa udara dari selatan Indonesia bagian Tengah. Dominasi massa udara dari selatan cenderung mengurangi curah hujan di sebagian besar wilayah pulau Sumatera dan Jawa dan sebaliknya meningkatkan intensitas hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat pada periode 17 - 19 Desember 2018 antara lain, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Namun diprakirakan wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan kembali harus waspada pada periode 20- 23 Desember 2018, aliran udara dingin dari Asia akan masuk ke wilayah Indonesia dan membentuk area konvergensi serta kembali memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat pada periode ini antara lain, Sumatera Barat
Bengkulu,Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kepualaun. Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang terutama untuk wilayah-wilayah yang telah mendapat hujan berintensitas tinggi dalam beberapa hari. Selain itu masyarakat yang beraktifitas di perairan khususnya selatan Pulau Sumatera juga agar mewaspadai potensi gelombang tinggi dan angin kencang.
(nag)