Pelantikan Dua Guru Besar Kado Indah bagi UNS di Akhir Tahun

Selasa, 11 Desember 2018 - 20:05 WIB
Pelantikan Dua Guru Besar Kado Indah bagi UNS di Akhir Tahun
Pelantikan Dua Guru Besar Kado Indah bagi UNS di Akhir Tahun
A A A
SOLO - Pelantikan dua Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) menjadi kado indah bagi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah di akhir 2018. Profesor Endang Sutisna Sulaiman dan Profesor Sri Sulistyowati dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Bidang iImu Obstetri dan Ginekologi di Auditorium UNS, Selasa (11/12/2018).

Keduanya menjadi Guru Besar ke-195 dan ke-196 untuk tingkat universitas dan Guru Besar ke-40 dan ke-41 di FK UNS. "Dengan bertambahnya guru besar tentu akan berkorelasi dengan kualitas sumber daya manusia dan kapasitas kelembagaan UNS di dalam mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi," kata Rektor UNS Solo Prof Ravik Karsidi saat memberikan sambutan dalam upacara Pengukuhan Guru Besar di Auditorium UNS, Selasa (11/12/2018).

Terlebih Profesor Endang menguasai kepakaran dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat, yang dari hari ke hari masalah kesehatan masyarakat menjadi masalah utama dalam membangun kualitas manusia seutuhnya. Demikian juga Profesor Sri Sulistyowati ke depan akan semakin berperan penting dalam transformasi keilmuan dan pengetahuan dalam kepakaran bidang ilmu Obstetri dan ginekologi bagi kemajuan ilmu kedokteran.

Ravik menyebut pengukuhan kedua Guru Besar kali ini menjadi kado istimewa di pengujung 2018, utamanya bagi UNS dan FK. Sebab UNS juga baru saja mendapat kado istimewa dalam pemeringkatan QS-Star. "Bintang UNS bertambah satu lagi menjadi bintang tiga," ungkap Rektor.

Profesor Endang dalam orasinya berjudul Membumikan Keadilan, Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan mengungkapkan, tantangan kesehatan masyarakat adalah mengatasi ketidakadilan. Sehingga, keadilan dalam kesehatan itu perlu dibumikan. "Fokus keadilan kesehatan adalah kemudahan akses, pemerataan dan perolehan pelayanan," kata Endang.

Sedangkan tiga dimensi keadilan kesehatan yaitu keadilan dalam status kesehatan, keadilan dalam penggunaan layanan kesehatan, dan keadilan dalam pembiayaan kesehatan.
Profesor Sri Sulistyowati dalam orasinya berjudul Menurunkan Angka Kematian Ibu Yang Disebabkan Preeklampsia Dengan Model Disfungsi Endotel menyebutkan Preeklampsia adalah sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan organ. "Preeklampsia merupakan penyebab tingginya kematian ibu karena kehamilan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1904 seconds (0.1#10.140)