Mapolsek Genuk Semarang Kebanjiran, Polisi Bikin Tanggul Darurat
A
A
A
SEMARANG - Sejumlah anggota Polsek Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah bergotong-royong mengangkut pasir dan batu bata untuk membuat tanggul darurat sebagai barikade penghadang banjir. Sebab, banjir yang tak kunjung surut juga merambah Mapolsek Genuk hingga mengancam terganggunya pelayanan masyarakat.
Polisi-polisi yang mengenakan pakaian seragam berwarna coklat itu tak canggung menggotong semen hingga mengaduk adonan pasir. Sementara seorang polisi lainnya sibuk menata batu bata dan melapisi dengan adonan pasir-semen sebagai perekat.
"Ini kita tengah membuat tanggul darurat untuk mencegah air banjir masuk lebih parah. Lokasi kantor kita berada tepat di pinggir jalur pantura Kaligawe yang dipisahkan oleh sungai. Kondisi sungainya meluber parah," kata Kapolsek Genuk Kompol Zaenul Arifin, Sabtu (8/12/2018).
Berdasarkan pantauan di lokasi, banjir akibat gelombang laut pasang dan hujan deras itu sudah menggenangi sebagian kawasan Mapolsek Genuk. Polisi yang tidak mengenakan sepatu boot memilih melepas alas kaki sepatu dinas ketika beraktivitas.
"Kita berupaya pelayanan masyarakat masih tetap berjalan meski kondisi banjir seperti ini. Makanya untuk mengurangi debit banjir yang masuk kita gotong-royong bikin tanggul darurat," ujar mantan Kasatpolair Polres Demak tersebut.
Banjir parah selama beberapa hari terakhir tak hanya merendam jalur pantura Kaligawe, tetapi juga permukiman warga. Akibatnya, aktivitas warga tidak berjalan normal karena air tak hanya menggenangi jalan-jalan kampung tetapi juga rumah penduduk. (Baca Juga: Banjir Rendam Jalan Utama Penghubung Surabaya-Jakarta di Jalur Pantura(amm)
Polisi-polisi yang mengenakan pakaian seragam berwarna coklat itu tak canggung menggotong semen hingga mengaduk adonan pasir. Sementara seorang polisi lainnya sibuk menata batu bata dan melapisi dengan adonan pasir-semen sebagai perekat.
"Ini kita tengah membuat tanggul darurat untuk mencegah air banjir masuk lebih parah. Lokasi kantor kita berada tepat di pinggir jalur pantura Kaligawe yang dipisahkan oleh sungai. Kondisi sungainya meluber parah," kata Kapolsek Genuk Kompol Zaenul Arifin, Sabtu (8/12/2018).
Berdasarkan pantauan di lokasi, banjir akibat gelombang laut pasang dan hujan deras itu sudah menggenangi sebagian kawasan Mapolsek Genuk. Polisi yang tidak mengenakan sepatu boot memilih melepas alas kaki sepatu dinas ketika beraktivitas.
"Kita berupaya pelayanan masyarakat masih tetap berjalan meski kondisi banjir seperti ini. Makanya untuk mengurangi debit banjir yang masuk kita gotong-royong bikin tanggul darurat," ujar mantan Kasatpolair Polres Demak tersebut.
Banjir parah selama beberapa hari terakhir tak hanya merendam jalur pantura Kaligawe, tetapi juga permukiman warga. Akibatnya, aktivitas warga tidak berjalan normal karena air tak hanya menggenangi jalan-jalan kampung tetapi juga rumah penduduk. (Baca Juga: Banjir Rendam Jalan Utama Penghubung Surabaya-Jakarta di Jalur Pantura(amm)