Gagal Bobol ATM, Dua WNA Bulgaria Dideportasi Imigrasi Makassar

Rabu, 05 Desember 2018 - 21:26 WIB
Gagal Bobol ATM, Dua WNA Bulgaria Dideportasi Imigrasi Makassar
Gagal Bobol ATM, Dua WNA Bulgaria Dideportasi Imigrasi Makassar
A A A
MAKASSAR - Kantor Imigrasi Kelas I Makassar, Sulawesi Selatan akhirnya mendeportasi dua warga negara asing (WNA) asal Bulgaria, Ivo Todorov Todorov (40) dan Stoyo Ganchev Landzhev (43). Keduanya baru selesai menjalani masa tahanan selama enam bulan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar karena terjerat kasus upaya pembobolan ATM pada 5 Juni 2018.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Makassar, Andi Pallawarukka menjelaskan, kedua pelaku saat masuk ke Indonesia menggunakan bebas visa kunjungan singkat selama 30 hari pada 19 Juni 2018. Tujuan mereka ke Indonesia diakui memang untuk melakukan skimming mesin-mesin ATM.

"Hari ini kita deportasi. Sudah selesai menjalani hukuman. Sudah diproses dan berangkat hari ini," kata Pallawarukka, Rabu (5/12/2018).

Imigrasi mengaku telah mengurus segala dokumen pemulangan kedua WNA asal Bulgaria tersebut. Komunikasi dengan Kedutaan Besar Bulgaria di Jakarta juga sudah dilakukan. Pallawarukka menyebut tidak ada masalah soal pengurusan dokumen keduanya karena sejak masuk ke Indonesia dilengkapi dokumen lengkap maupun paspor.

"Tinggal kita pulangkan melalui Bandara Sultan Hasanuddin, lalu ke Kuala Lumpur langsung direct ke negaranya di Bulgaria," katanya.

Untuk diketahui, Ivo Todorov Todorov dan Stoyo Ganchev Landzhev pada 5 Juni 2018 berusaha membobol ATM milik bank pemerintah di Jalan Veteran Selatan Kelurahan Maricayya Baru, Kecamatan Makassar dengan menggunakan teknik skimming. Keduanya menjalankan aksinya saat tengah malam.

Menurut Pallawarukka, kedua WNA tersebut terpaksa melakukan upaya pembobolan ATM karena terlilit utang. Namun aksi mereka berhasil digagalkan oleh sekuriti yang menyadari perbuatan pelaku. "Ini kasus skimming saja. Kasus upaya pembobolan ATM. Tidak ada yang bermasalah dokumennya. Kasus itu saja," ujarnya Pallawarukka.

Sementara itu, Kepala Satreskrim Polrestabes Makassar Wirdanto Hadicaksono yang dikonfirmasi terkait kasus ini menyerahkan proses selanjutnya ke pihak Imigrasi. Apalagi keduanya sudah menjalani masa tahanan.

"Dari Polrestabes belum ada tindakan lain di luar penyidikan. Tapi nanti dikoordinasikan dengan kedutaan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4313 seconds (0.1#10.140)