Kunjungi PT WHW AR di Ketapang, Komisi VII DPR Berikan Rekomendasi
A
A
A
JAKARTA - Adanya isu dominasi TKA di PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR) Ketapang Kalimantan Barat (Kalbar) menarik perhatian Komisi VII DPR.
Anggota Komisi VII DPR Maman Abdurrahman mengatakan sejumlah isu terkait tenaga kerja asing (TKA) di PT WHW AR tidaklah benar. Hal itu diungkapkannya usai Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) ke PT WHW AR belum lama ini.
"Kunjungan kami ke PT WHW kemarin ingin melihat perkembangan dan manfaat WHW bagi masyarakat. Kami juga melihat aktivitas operasi PT WHW. Mengingat cukup banyaknya isu terkait masalah TKA serta hubungan sosial dengan masyarakat," ujar Maman Abdurrahman dalam keterangan persnya, Senin (3/12/2018).
Isu yang pertama menjadi perhatian pihaknya yaitu mengenai dominasi TKA dari China yang selama ini terus menjadi masalah. Maman mengatakan, berdasarkan penglihatannya, isu yang beredar terkait dominasi TKA dari Tiongkok itu tidak benar. Sebab, dari total jumlah karyawan WHW sebanyak 2.700 orang, pekerja dari China hanya sekitar 300-an orang.
"Artinya itu masih angka rasional. Namun tetap kami berharap ke depan peran para pekerja-pekerja lokal bisa lebih diberikan peran lebih besar dan transfer knowledge terlaksana dengan sempurna," jelasnya.
Isu lainnya yang menjadi perhatian yakni terkait pengelolaan limbah. Berdasarkan kunjungan di lapangan, pengelolaan limbah yang dilakukan WHW sudah cukup profesional. Meskipun diakui bahwa masih ada keluhan. "Hal ini masih perlu diintensifkan penanganannya. Namun secara kesuluruhan sudah cukup baik," kata Maman.
Sorotan yang cukup besar dari kunjungan rombongan Komisi VII DPR itu yaitu optimalisasi dan penambahan anggaran CSR. Sehingga bisa lebih bermanfaat kepada masyarakat di Kendawangan, Ketapang serta juga dapat dirasakan di Kalimantan Barat.
"Tidak hanya di wilayah sekitar WHW saja dan program yang direalisasikan adalah program terkait peningkatan kapasitas soft skill seperti pelatihan menjahit, bengkel dan lain-lain, agar masyarakat bisa didorong untuk berusaha dan meningkatkan ekonomi," kata Maman.
Direktur External Relation PT WHWAR Stevi Thomas mengapresiasi kunjungan Komisi VII DPR tersebut. Menurutnya, kunjungan ini menandakan bahwa DPR turut memberikan perhatian khusus kepada PT WHW AR.
“Dengan adanya kunjungan ini menandakan bahwa DPR khususnya Komisi VII turut memperhatikan keberadaan PT WHW AR. Apalagi mereka memberikan beberapa rekomendasi yang akan menjadi bahan untuk perbaikan kinerja kami ke depannya," jelasnya.
Hadir dalam kegiatan itu Direktur Operasional PT WHW AR Zhao Jialiang dan Deputy General Manager PT WHW AR Dev Herindra. Kemudian rombongan DPR dalam kunjungan itu diantaranya Katherine Anggela Oendoen selaku pimpinan tim, Denny Jaya Abri Yani, Ivan Doly Gultom, Maman Abdurrahman, Nawafie Saleh, Ihwan Datu Adam, Pegigi Patricia Pattipi dan Muhamnad Yudi Kotoucky.
Anggota Komisi VII DPR Maman Abdurrahman mengatakan sejumlah isu terkait tenaga kerja asing (TKA) di PT WHW AR tidaklah benar. Hal itu diungkapkannya usai Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) ke PT WHW AR belum lama ini.
"Kunjungan kami ke PT WHW kemarin ingin melihat perkembangan dan manfaat WHW bagi masyarakat. Kami juga melihat aktivitas operasi PT WHW. Mengingat cukup banyaknya isu terkait masalah TKA serta hubungan sosial dengan masyarakat," ujar Maman Abdurrahman dalam keterangan persnya, Senin (3/12/2018).
Isu yang pertama menjadi perhatian pihaknya yaitu mengenai dominasi TKA dari China yang selama ini terus menjadi masalah. Maman mengatakan, berdasarkan penglihatannya, isu yang beredar terkait dominasi TKA dari Tiongkok itu tidak benar. Sebab, dari total jumlah karyawan WHW sebanyak 2.700 orang, pekerja dari China hanya sekitar 300-an orang.
"Artinya itu masih angka rasional. Namun tetap kami berharap ke depan peran para pekerja-pekerja lokal bisa lebih diberikan peran lebih besar dan transfer knowledge terlaksana dengan sempurna," jelasnya.
Isu lainnya yang menjadi perhatian yakni terkait pengelolaan limbah. Berdasarkan kunjungan di lapangan, pengelolaan limbah yang dilakukan WHW sudah cukup profesional. Meskipun diakui bahwa masih ada keluhan. "Hal ini masih perlu diintensifkan penanganannya. Namun secara kesuluruhan sudah cukup baik," kata Maman.
Sorotan yang cukup besar dari kunjungan rombongan Komisi VII DPR itu yaitu optimalisasi dan penambahan anggaran CSR. Sehingga bisa lebih bermanfaat kepada masyarakat di Kendawangan, Ketapang serta juga dapat dirasakan di Kalimantan Barat.
"Tidak hanya di wilayah sekitar WHW saja dan program yang direalisasikan adalah program terkait peningkatan kapasitas soft skill seperti pelatihan menjahit, bengkel dan lain-lain, agar masyarakat bisa didorong untuk berusaha dan meningkatkan ekonomi," kata Maman.
Direktur External Relation PT WHWAR Stevi Thomas mengapresiasi kunjungan Komisi VII DPR tersebut. Menurutnya, kunjungan ini menandakan bahwa DPR turut memberikan perhatian khusus kepada PT WHW AR.
“Dengan adanya kunjungan ini menandakan bahwa DPR khususnya Komisi VII turut memperhatikan keberadaan PT WHW AR. Apalagi mereka memberikan beberapa rekomendasi yang akan menjadi bahan untuk perbaikan kinerja kami ke depannya," jelasnya.
Hadir dalam kegiatan itu Direktur Operasional PT WHW AR Zhao Jialiang dan Deputy General Manager PT WHW AR Dev Herindra. Kemudian rombongan DPR dalam kunjungan itu diantaranya Katherine Anggela Oendoen selaku pimpinan tim, Denny Jaya Abri Yani, Ivan Doly Gultom, Maman Abdurrahman, Nawafie Saleh, Ihwan Datu Adam, Pegigi Patricia Pattipi dan Muhamnad Yudi Kotoucky.
(rhs)