Kisah Heroik Bripka Andreas Tangkap Dua Penyerang Pos Polisi di WBL
A
A
A
SURABAYA - Kondisi Bripka Andreas Dwi Anggoro (35), anggota Satlantas Polres Lamongan, Jawa Timur yang menjadi korban penyerangan di pos polisi Wisata Bahari Lamongan (WBL) berangsur membaik. Suami Maya Puspitasari (34) itu mengaku, tim dokter akan mengecek lagi kondisi matanya akibat kelereng yang dilempar Eko Ristanto (pelaku) dengan ketapel tersebut.
Andreas saat ditemui di Ruang Anggrek 4, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim menyatakan, kornea mata sebelah kanannya terluka akibat lemparan tersebut. Namun, dia tidak merasakan sakit yang parah, hanya nyeri. Pandangan matanya juga masih belum jelas. Pada Senin (26/11/2018) lalu, tim dokter sudah membuka jahitan di kelopak matanya.
"Untuk proses pemulihan saya serahkan sepenuhnya pada tim dokter," katanya, Selasa (27/11/2018).
Pria kelahiran 24 November 1983 itu menambahkan, operasi yang dilakukan tim dokter, telah membantu mencegah infeksi yang dialami matanya. Dia tak henti-hentinya bersyukur usai tim dokter mengatakan bahwa mata kananya masih bisa terselamatkan. Bahkan, mata kanannya dapat berfungsi normal seperti sedia kala.
"Alhamdulillah, bola mata masih berfungsi. Nanti ada lagi cek retina, kornea, dan lain sebagainya. Ini mas bisa lihat, kelopak mata kanan saya bekas dijahit. Semoga segera pulih," ucapnya. (Baca Juga: Pospol WBL Diserang dengan Ketapel, 1 Polisi Terluka
Terkait penangkapan tersangka teroris, dia mengaku bahwa itu sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai anggota Polri. Tujuannya, agar tak membahayakan nyawa orang lain. Kemudian kedua pelaku dapat mempertanggungjawabkan ulahnya. "Saat peristiwa itu, posisi saya lagi di kamar belakang pos. Lalu saya mendengar suara 'pyar', saya dan warga langsung mendatangi, ternyata kacanya sudah hancur," katanya.
Setelah itu dia langsung mencari siapa pelaku pemecahan kaca itu. Dia sempat diberitahu warga tentang ciri-ciri dan jejak dari kedua pelaku. Warga juga memberitahukan bahwa pelaku ada dua orang pria mengendarai sepeda motor kabur ke arah barat. "Saat di Jalan Kandang Semangkon, tiba-tiba salah satu pelaku (Eko) mengetapel kelereng dan mengenai mata kanan saya," katanya.
Setelah itu pelaku kembali kabur. Andreas pun kembali melakukan pengejaran hingga di Desa Blimbing. Andreas lantas menabrakkan sepeda motornya ke sepeda motor kedua pelaku hingga terjatuh. Keduanya akhirnya ditangkap dan dibawa ke Polsek Brondong.
"Setelah terkena lemparan kelereng itu, pandangan mata kiri saya gelap. Terpaksa untuk penglihatan saya mengandalkan mata kanan untuk mengejar pelaku," katanya.
Andreas saat ditemui di Ruang Anggrek 4, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim menyatakan, kornea mata sebelah kanannya terluka akibat lemparan tersebut. Namun, dia tidak merasakan sakit yang parah, hanya nyeri. Pandangan matanya juga masih belum jelas. Pada Senin (26/11/2018) lalu, tim dokter sudah membuka jahitan di kelopak matanya.
"Untuk proses pemulihan saya serahkan sepenuhnya pada tim dokter," katanya, Selasa (27/11/2018).
Pria kelahiran 24 November 1983 itu menambahkan, operasi yang dilakukan tim dokter, telah membantu mencegah infeksi yang dialami matanya. Dia tak henti-hentinya bersyukur usai tim dokter mengatakan bahwa mata kananya masih bisa terselamatkan. Bahkan, mata kanannya dapat berfungsi normal seperti sedia kala.
"Alhamdulillah, bola mata masih berfungsi. Nanti ada lagi cek retina, kornea, dan lain sebagainya. Ini mas bisa lihat, kelopak mata kanan saya bekas dijahit. Semoga segera pulih," ucapnya. (Baca Juga: Pospol WBL Diserang dengan Ketapel, 1 Polisi Terluka
Terkait penangkapan tersangka teroris, dia mengaku bahwa itu sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai anggota Polri. Tujuannya, agar tak membahayakan nyawa orang lain. Kemudian kedua pelaku dapat mempertanggungjawabkan ulahnya. "Saat peristiwa itu, posisi saya lagi di kamar belakang pos. Lalu saya mendengar suara 'pyar', saya dan warga langsung mendatangi, ternyata kacanya sudah hancur," katanya.
Setelah itu dia langsung mencari siapa pelaku pemecahan kaca itu. Dia sempat diberitahu warga tentang ciri-ciri dan jejak dari kedua pelaku. Warga juga memberitahukan bahwa pelaku ada dua orang pria mengendarai sepeda motor kabur ke arah barat. "Saat di Jalan Kandang Semangkon, tiba-tiba salah satu pelaku (Eko) mengetapel kelereng dan mengenai mata kanan saya," katanya.
Setelah itu pelaku kembali kabur. Andreas pun kembali melakukan pengejaran hingga di Desa Blimbing. Andreas lantas menabrakkan sepeda motornya ke sepeda motor kedua pelaku hingga terjatuh. Keduanya akhirnya ditangkap dan dibawa ke Polsek Brondong.
"Setelah terkena lemparan kelereng itu, pandangan mata kiri saya gelap. Terpaksa untuk penglihatan saya mengandalkan mata kanan untuk mengejar pelaku," katanya.
(amm)