Gus Sholah: Nabi Muhammad Tak Pernah Sebar Kebencian Dalam Berpolitik
A
A
A
SURABAYA - Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, KH Solahudin Wahid (Gus Sholah), Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang yang juga adik mantan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), mengimbau para politisi meneladani cara berpolitik nabi.
Kata Gus Sholah, banyak sifat-sifat nabi yang bisa diteladani dalam konteks komunikasi politik. Di antaranya, nabi selalu berkomunikasi dengan cara yang baik dan tidak menebar kebencian dan permusuhan.
"Dalam Alquran Surat Ali Imron 159 disebutkan bahwa Nabi selalu menyampaikan pesan dengan lemah lembut, tidak memaksa dan tidak menyerang orang dalam perkataannya," kata Gus Sholah, dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (19/11/2018).
Nabi dalam ajarannya juga seorang yang jujur dan dapat dipercaya. Jujur menurutnya adalah menyampaikan fakta apa adanya dan tidak menutupi fakta untuk kepentingan tertentu, apalagi sengaja menyebar berita hoax.
"Saya rasa masih banyak sifat Nabi yang perlu diteladani bagi para politisi di negeri ini. Jika cukup melakukan 3 sifat saja yakni jujur, dapat dipercaya dan berkata baik, itu sudah bagus jika benar diterapkan," jelasnya.
Sifat-sifat Nabi tersebut bahkan berlaku tidak hanya dalam konteks berpolitik saat ini, namun juga relevan diterapkan dalam kehidupan manusia baik bagi seorang pemimpin, seorang bapak, maupun individu dalam kehidupan sehari-hari.
Gus Sholah juga menyinggung banyaknya fenomena dakwah dan khutbah di masjid dengan materi menghujat dan menyerang kelompok lain. Kata dia, materi dakwah tersebut sudah tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya pengurus masjid perlu melakukan seleksi materi dan pendakwah atau khotib salat Jumat yang akan beraktifitas di masjid. "Saya rasa pengurus masjid perlu menertibkan hal-hal semacam itu," ujarnya.
Kata Gus Sholah, banyak sifat-sifat nabi yang bisa diteladani dalam konteks komunikasi politik. Di antaranya, nabi selalu berkomunikasi dengan cara yang baik dan tidak menebar kebencian dan permusuhan.
"Dalam Alquran Surat Ali Imron 159 disebutkan bahwa Nabi selalu menyampaikan pesan dengan lemah lembut, tidak memaksa dan tidak menyerang orang dalam perkataannya," kata Gus Sholah, dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (19/11/2018).
Nabi dalam ajarannya juga seorang yang jujur dan dapat dipercaya. Jujur menurutnya adalah menyampaikan fakta apa adanya dan tidak menutupi fakta untuk kepentingan tertentu, apalagi sengaja menyebar berita hoax.
"Saya rasa masih banyak sifat Nabi yang perlu diteladani bagi para politisi di negeri ini. Jika cukup melakukan 3 sifat saja yakni jujur, dapat dipercaya dan berkata baik, itu sudah bagus jika benar diterapkan," jelasnya.
Sifat-sifat Nabi tersebut bahkan berlaku tidak hanya dalam konteks berpolitik saat ini, namun juga relevan diterapkan dalam kehidupan manusia baik bagi seorang pemimpin, seorang bapak, maupun individu dalam kehidupan sehari-hari.
Gus Sholah juga menyinggung banyaknya fenomena dakwah dan khutbah di masjid dengan materi menghujat dan menyerang kelompok lain. Kata dia, materi dakwah tersebut sudah tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya pengurus masjid perlu melakukan seleksi materi dan pendakwah atau khotib salat Jumat yang akan beraktifitas di masjid. "Saya rasa pengurus masjid perlu menertibkan hal-hal semacam itu," ujarnya.
(sms)