Longsor 100 Meter, Warga Muara Siau Jambi Nyaris Terisolir
A
A
A
MERANGIN - Hujan deras yang mengguyur sebagian besar daerah di Kabupaten Merangin, Jambi beberapa hari terakhir mengakibatkan salah satu tebing yang menjadi batas Desa Tebat dan Desa Lubuk Birah, Kecamatan Muara Siau, longsor pada Senin (12/11/2018).
Hal ini dibenarkan oleh Pelaksana Tugas Camat Muara Siau, Abdul Lazik, yang mengatakan dirinya sudah meninjau lokasi bersama pihak terkait. Menurut dia, untuk sementara kendaraan roda dua sudah bisa masuk.
"Tebing tinggi yang berada diantara Desa Tebat dan Desa Lubuk Birah, akibatnya akses jalan menjadi tertutup namun saat ini kendaraan roda dua sudah bisa masuk," kata Abdul Lazik.
Selain tumpukan tanah yang menutup akses jalan, juga terdapat kayu tumbang dan bongkahan batu sehingga proses pemulihan sedikit memakan waktu dan memerlukan alat berat.
"Selain tanah yang menutupi akses jalan banyak juga kayu tumbang dan bongkahan batu, jadi proses supaya jalan bisa dilewati kembali agak rumit harus menggunakan alat berat," jelas Abdul Lazik.
Abdul Lazik memperkirakan kejadian pada dinihari tadi dan panjang jalan yang ditutupi oleh reruntuhan tanah, kayu tumbang dan bongkahan batu tersebut sekitar 100 meter. "Perkiraan saya jalan yang tertutup sekitar 100 meter dan kejadian pada hari senin dinihari tadi," kata Abdul Lazik.
Sementara Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Merangin sudah mendengar kabar longsor tersebut dan pihaknya sudah mengirimkan alat berat.
"Saya sudah dengar tadi pagi dan langsung saya perintahkan staf saya untuk mengerahkan alat berat untuk membantu pemulihan jalan tersebut," ujar Aspan.
Hal ini dibenarkan oleh Pelaksana Tugas Camat Muara Siau, Abdul Lazik, yang mengatakan dirinya sudah meninjau lokasi bersama pihak terkait. Menurut dia, untuk sementara kendaraan roda dua sudah bisa masuk.
"Tebing tinggi yang berada diantara Desa Tebat dan Desa Lubuk Birah, akibatnya akses jalan menjadi tertutup namun saat ini kendaraan roda dua sudah bisa masuk," kata Abdul Lazik.
Selain tumpukan tanah yang menutup akses jalan, juga terdapat kayu tumbang dan bongkahan batu sehingga proses pemulihan sedikit memakan waktu dan memerlukan alat berat.
"Selain tanah yang menutupi akses jalan banyak juga kayu tumbang dan bongkahan batu, jadi proses supaya jalan bisa dilewati kembali agak rumit harus menggunakan alat berat," jelas Abdul Lazik.
Abdul Lazik memperkirakan kejadian pada dinihari tadi dan panjang jalan yang ditutupi oleh reruntuhan tanah, kayu tumbang dan bongkahan batu tersebut sekitar 100 meter. "Perkiraan saya jalan yang tertutup sekitar 100 meter dan kejadian pada hari senin dinihari tadi," kata Abdul Lazik.
Sementara Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Merangin sudah mendengar kabar longsor tersebut dan pihaknya sudah mengirimkan alat berat.
"Saya sudah dengar tadi pagi dan langsung saya perintahkan staf saya untuk mengerahkan alat berat untuk membantu pemulihan jalan tersebut," ujar Aspan.
(sms)