Beton Buatan Mahasiswa UNS, Lebih Kuat dan Ramah Lingkungan

Rabu, 07 November 2018 - 18:50 WIB
Beton Buatan Mahasiswa...
Beton Buatan Mahasiswa UNS, Lebih Kuat dan Ramah Lingkungan
A A A
SOLO - Tiga mahasiswa D3 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil membuat inovasi beton baru dari campuran batu andesit dan limbah kertas. Hasil karya itu mengantar mereka menyabet juara kedua dalam kompetisi beton nasional bertajuk Warmadewa High Strength Concrete di Denpasar, Bali, 27-28 Oktober lalu.

Ketiga mahasiswa yang menciptakan inovasi adalah Girindra Rahman Budiarta, Fajar Indah Nur Hidayana, dan Farchan Nova Geraldine. Kedua material yang dipakai diklaim memiliki efek lebih kuat, ramah lingkungan dan ekonomis dibanding beton biasa. "Kami membuat inovasi beton tipe highly strength. Jadi kuat tekan di umur muda," kata Girinda di Solo, Jawa Tengah, Rabu (7/11/2018).

Menurut Girindra, timnya menggunakan batu andesit dan limbah kertas sebagai bahan pembuatan beton karena mengandung senyawa yang diperlukan dalam penguatan beton. Jika dikombinasikan, maka beton mereka bisa menghemat pemakaian semen sekitar 5%-25%. "Kertas itu memiliki senyawa yang berguna untuk pengerasan beton, seperti kalsium oksida. Sedangkan batu andesit itu sebagai pengganti kerikil," katanya.

Campuran kedua bahan itu, lanjutnya, mampu menaikkan kuat tekan sampai 20% dari beton dengan material biasa. Dia menilai beton mereka sangat cocok digunakan sebagai pondasi basement. "Beton kami bisa mencapai 35 Mpa (Megapascal) di umur 7 hari. Berarti itu sekitar 20% dari beton biasa," bebernya.

Tak hanya unggul di kuat tekan, inovasi beton mereka juga diklaim lebih ekonomis. Sebab, mampu menghemat biaya pembuatan sekitar 10%. Kedua material juga relatif lebih mudah didapat di sekitar tempat tinggal. "Cari bahannya mudah. Batu andesit itu kami dapat di Sukoharjo. Di sana banyak sekali," urainya.

Beton dari campuran batu andesit dan limbah kertas telah diuji dan dilombakan dalam kompetisi beton nasional bertajuk Warmadewa High Strength Concrete di Bali akhir Oktober lalu. Dalam ajang ini, seluruh mahasiswa Teknik Sipil se-Indonesia berlomba menciptakan beton ekonomis tapi tetap memiliki kualitas yang tinggi.

Hasil inovasi ketiga mahasiswa UNS itu sukses menyabet juara kedua dalam kompetisi tersebut. Mereka bersaing dengan tim dari Univertas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo. Proses seleksi diakui tidak mudah dilalui, terutama bagian presentasi. "Apalagi saingan kami dari perguruan tinggi ternama, jadi kami sungguh tidak menduga," ujarnya.

Meski inovasi beton sudah membuahkan prestasi, mereka mengaku akan terus berkarya. Mereka berniat ingin mengembangkan hasil inovasi beton agar lebih matang hingga benar-benar dapat diterapkan dalam pembangunan berkelanjutan di masa depan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1663 seconds (0.1#10.140)