Gempa Bumi 5,3 SR Guncang Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara
A
A
A
MANADO - Wilayah laut Sulawesi Utara diguncang gempa bumi tektonik pada Selasa, 6 November 2018, pukul 10.09 Wita. Hasil update analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan 5,3 skala richter (SR) itu setelah diupdate menjadi 5,2 SR.
Episenter gempa terletak pada koordinat 3,54 LU dan 125,46 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 9 km arah barat daya Kota Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 28 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Sangihe. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Laut Sulawesi ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di daerah Sangihe dalam skala intensitas III-IV MMI dan di Talaud dalam skala intensitas II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 10.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Episenter gempa terletak pada koordinat 3,54 LU dan 125,46 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 9 km arah barat daya Kota Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 28 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Sangihe. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Laut Sulawesi ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di daerah Sangihe dalam skala intensitas III-IV MMI dan di Talaud dalam skala intensitas II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 10.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
(rhs)