2 Anggota OPM Tewas Usai Kontak Tembak dengan Satgas TNI/Polri
A
A
A
TIMIKA - Dua anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau Organisasi Papua Merdeka pimpinan Porum Okiman Wenda tewas usai baku tembak dengan Satgas Gakkum TNI/Polri, Sabtu 3 November 2018, kemarin. Kedua anggota KKSB yang tewas yaitu Gomes dan Kulomabuk. Kulomabuk tercatat sebagai salah satu pelaku penyerangan Polsek Pirime 2012.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi mengatakan, selain menewaskan dua anggota KKSB, Satgas TNI/Polri berhasil menyita dua puncuk senjata api didapatkan berupa 1 pucuk SS1 V1, No. 095393 dan 1 pucuk Jungle/ US Carabine, No. 4350700 dari tempat baku tembak.
"Kedua senjata itu merupakan rampasan dari Polsek Pirime 2012," kata Kapendam dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Minggu (4/11/2018).
Menurut Kapendam, sebelumnya telah terjadi pembunuhan yang dilakukan KKSB pimpinan Porum Okiman Wenda terhadap seorang tukang ojek yang bernama Yanwar (38). Pria ini meninggal dunia karena mengalami luka tembak serta jenazahnya dibiarkan tergeletak di TKP.
Kemudian Satgas Gakkum TNI-Polri dipimpin Kapolres Lanny Jaya, AKBP Tonny Ananda Swadaya, bersama masyarakat bermaksud menjemput jenazah korban dari TKP untuk dievakuasi ke RSUD Lanny Jaya selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga.
Sebelum berangkat, AKBP Tonny selaku pimpinan Tim Evakuasi terlebih dahulu melaksanakan briefing pasukan TNI/Polri dalam rangka pembagian tugas, menyusun teknis dan taktis serta langkah-langkah khusus dalam rangka kelancaran proses evakuasi.
"Satu Tim dari TNI AD dipimpin oleh Lettu Inf Zulmi dengan jumlah 10 orang terlebih dahulu masuk kedudukan secara senyap dan menguasai ketinggian di sekitar TKP sebagai kelompok pengamanan," kata Kapendam.
Saat proses evakuasi berlangsung tim evakuasi tiba-tiba mendapatkan serangan tembakan oleh KKSB dari arah ketinggian sehingga kontak tembak tidak bisa dihindari.
"Rupanya KKSB pimpinan Porum Okiman Wenda tidak hanya puas membantai rakyat yang tak berdosa, tetapi jenazah korban sekaligus dijadikan umpan untuk menjebak pasukan TNI-Polri agar dengan mudah dapat diserang pada saat sedang mengevakiuasi korban," timpal Aidi.
Namun kelompok pengaman TNI berjumlah 10 orang pimpinan Lettu Inf Zulmi yang sebelumnya telah siap di atas ketinggian segera bergerak mendekati kedudukan KKSB. "Lalu terjadi kontak tembak yang cukup gencar hingga akhirnya KKSB berhasil dipukul mundur dan secara terpencar mereka melarikan diri ke arah hutan," ungkapnya.
Sementara itu Tim evakuasi pimpinan Kapolres berhasil mengevakuasi jenazah korban almahrum Yanwar ke RSUD Tiom Kab. Lanny Jaya dalam keadaan aman. Meskipun mendapatkan serangan gencar dari KKSB.
"Berdasarkan laporan dari TKP, dengan mengidentifikasi suara tembakan yang dilancarkan oleh pihak KKSB, dan jejak yang ditinggalkan saat dilaksanakan penyisiran, diperkirakan KKSB berjumlah 50 orang lebih dengan persenjataan standar militer berbagai jenis," tandas Aidi.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi mengatakan, selain menewaskan dua anggota KKSB, Satgas TNI/Polri berhasil menyita dua puncuk senjata api didapatkan berupa 1 pucuk SS1 V1, No. 095393 dan 1 pucuk Jungle/ US Carabine, No. 4350700 dari tempat baku tembak.
"Kedua senjata itu merupakan rampasan dari Polsek Pirime 2012," kata Kapendam dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Minggu (4/11/2018).
Menurut Kapendam, sebelumnya telah terjadi pembunuhan yang dilakukan KKSB pimpinan Porum Okiman Wenda terhadap seorang tukang ojek yang bernama Yanwar (38). Pria ini meninggal dunia karena mengalami luka tembak serta jenazahnya dibiarkan tergeletak di TKP.
Kemudian Satgas Gakkum TNI-Polri dipimpin Kapolres Lanny Jaya, AKBP Tonny Ananda Swadaya, bersama masyarakat bermaksud menjemput jenazah korban dari TKP untuk dievakuasi ke RSUD Lanny Jaya selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga.
Sebelum berangkat, AKBP Tonny selaku pimpinan Tim Evakuasi terlebih dahulu melaksanakan briefing pasukan TNI/Polri dalam rangka pembagian tugas, menyusun teknis dan taktis serta langkah-langkah khusus dalam rangka kelancaran proses evakuasi.
"Satu Tim dari TNI AD dipimpin oleh Lettu Inf Zulmi dengan jumlah 10 orang terlebih dahulu masuk kedudukan secara senyap dan menguasai ketinggian di sekitar TKP sebagai kelompok pengamanan," kata Kapendam.
Saat proses evakuasi berlangsung tim evakuasi tiba-tiba mendapatkan serangan tembakan oleh KKSB dari arah ketinggian sehingga kontak tembak tidak bisa dihindari.
"Rupanya KKSB pimpinan Porum Okiman Wenda tidak hanya puas membantai rakyat yang tak berdosa, tetapi jenazah korban sekaligus dijadikan umpan untuk menjebak pasukan TNI-Polri agar dengan mudah dapat diserang pada saat sedang mengevakiuasi korban," timpal Aidi.
Namun kelompok pengaman TNI berjumlah 10 orang pimpinan Lettu Inf Zulmi yang sebelumnya telah siap di atas ketinggian segera bergerak mendekati kedudukan KKSB. "Lalu terjadi kontak tembak yang cukup gencar hingga akhirnya KKSB berhasil dipukul mundur dan secara terpencar mereka melarikan diri ke arah hutan," ungkapnya.
Sementara itu Tim evakuasi pimpinan Kapolres berhasil mengevakuasi jenazah korban almahrum Yanwar ke RSUD Tiom Kab. Lanny Jaya dalam keadaan aman. Meskipun mendapatkan serangan gencar dari KKSB.
"Berdasarkan laporan dari TKP, dengan mengidentifikasi suara tembakan yang dilancarkan oleh pihak KKSB, dan jejak yang ditinggalkan saat dilaksanakan penyisiran, diperkirakan KKSB berjumlah 50 orang lebih dengan persenjataan standar militer berbagai jenis," tandas Aidi.
(sms)