Aktivis Cantik dari Amerika Pingsan Lihat Popok Bekas

Jum'at, 02 November 2018 - 17:04 WIB
Aktivis Cantik dari...
Aktivis Cantik dari Amerika Pingsan Lihat Popok Bekas
A A A
MOJOKERTO - Seorang aktivis lingkungan dari Amerika Serikat sempat pingsan saat mengikuti aksi bersih-bersih sungai bersama LSM Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton). Aktivis cantik bernama Kate Nelson, sempat pingsan setelah melihat tumpukan popok bekas di permukaan air sungai.

Direktur Ecoton Prigi Arisandi mengatakan, aktivis lingkungan Plastic Free Mermaid itu pingsan setelah mencoba memunguti sampah popok bekas. ”Pingsan kaget melihat fakta ini. Beberapa saat pingsan dan diberi minyak kayu putih, akhirnya Kate tersadar kembali,” kata Prigi, Jumat (2/11/2018).

Ada lima warga negara asing (WNA) melakukan aksi bersih-bersih di Sungai Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Aktivis lingkungan dari San Francisco, Amerika, dan London ini, menyayangkan prilaku masyarakat yang semaunya membuang popok bekas ke sungai.

Mereka juga ikut mengampanyekan sungai bebas sampah plastik dengan mengenakan pakaian ala putri duyung. Tak hanya itu, aktivis mancanegara ini juga ikut memunguti sampak popok bekas yang berserakan di sungai.

Prigi mengatakan, pihaknya memang menemukan banyak popok bekas di sungai itu. Tak lama menyisir, mereka bisa mengumpulkan sedikitnya 1.230 popok bekas berbagai merek. Aktivis mancanegara yang tergabung dalam gerakan Global Break Free From Plastic ini tercengang melihat banyaknya sampah popok plastik yang dibuang di sungai.

Prigi menyebut, beberapa aktivis menyayangkan sikap masyarakat yang dinilai tak menjaga ekosistem sungai dengan membuang sampah sembarangan. Tragedi popok di Indonesia, menujukkan contoh bagaimana sebuah produk plastik dikenalkan pada suatu Negara, namun tak dibarengi dengan infrastruktur dan budaya serta edukasi terhadap konsumen.

Dia menjelaskan, prilaku sekali pakai dalam penggunaan popok ini dianggap murah dan mudah. Namun di balik itu, lanjut Prigi, perilaku tersebut justru menambah beban polusi bumi karena plastik. ”Seperti diketahui, 55% penyusun popok adalah bahan plastik. Pemerintah seharusnya membangun infrastruktur seperti pengolahan plastik, sehingga sampah jenis popok seperti ini tak dibuang di sungai,” tandasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1746 seconds (0.1#10.140)