Wadan Kodiklatau Buka Sesarcab Penerbang TNI Terpadu A-97
A
A
A
SLEMAN - Wadan Kodiklatau Marsma TNI I Nyoman Tri Santosa, membuka Sekolah Dasar Kecabangan (Sesarcab) Penerbang TNI Terpadu A-97, Sekolah Navigator (seknav) A-13, dan Sekolah Penerbang Pesawat Tanpa Awak (PTTA) A-1. Siswa Sekolah Penerbang TNI Terpadu A-97 diikuti 52 perwira.
Mereka berasal dari perwira TNI AU 50 orang dan perwira TNI AD dua orang. Untuk Sekvan A-13 sebanyak 11 perwira dan Sekolah PTTA, A-1 berjumlah empat perwira. Untuk Seknav dan sekolah PTTA semuanya berasal dari perwira AU.Upacara pembukaan didahului dengan paparan Rencana Pendidikan di Rupat Mako Danlanud Adisutjipto di Wisma Adi Lanud Adisutjipto, Jumat (2/11/2018).
Dankodiklatau Marsekal Pertama TNI Andjar Sungkowo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wadankodiklatau mengatakan, menjadi penerbang militer merupakan profesi yang membanggakan sekaligus memiliki tugas yang besar. Terutama dalam menjaga dan mengamankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Karena itu seluruh perwira siswa (pasis), baik sesarcab penerbang, sesarcab navigator dan sesarcab PTTA, harus memiliki motivasi untuk berbuat yang terbaik,” tandas Dankodilatau.
Untuk itu, mereka harus terus belajar dan berlatih secara sungguh-sungguh. Belajar dan berlatih, harus menjadi napas kehidupan sebagai seorang siswa yang mendambakan keberhasilan dan kesuksesan. “Saya mengingatkan kepada kalian semua bahwa dalam setiap penugasan, keselamatan penerbangan dan kerja harus menjadi prioritas utama. Jadikan keselamatan penerbangan dan kerja sebagai safety culture,” tegasnya.
Selain membuka Sesarcab penerbang, navigasi dan PTTA, Wadankoditlau juga menutup sekolah instruktur Navigasi (SIN) A-11. Empat perwira TNI AU dinyatakan lulus dalam SIN tersebut.
Dankodiklatau dalam kesempatan itu mengatakan meski telah berhasil menyelesaikan pendidikan, namun bukan berarti tugas telah selesai. Justru sebaliknya harus terus memelihara dan mengembangkan pengetahuan serta kemahiran yang telah dimiliki dengan dibarengi pemahaman terhadap kejiwaan para siswa, terutamasaat bina terbang dan kelas.
“Saya berpesan seorang instruktur harus memiliki kemampuan memimpin, membimbing, dan membina para siswa didiknya sehingga mampu menyerap ilmu yang diberikan,” katanya.
Mereka berasal dari perwira TNI AU 50 orang dan perwira TNI AD dua orang. Untuk Sekvan A-13 sebanyak 11 perwira dan Sekolah PTTA, A-1 berjumlah empat perwira. Untuk Seknav dan sekolah PTTA semuanya berasal dari perwira AU.Upacara pembukaan didahului dengan paparan Rencana Pendidikan di Rupat Mako Danlanud Adisutjipto di Wisma Adi Lanud Adisutjipto, Jumat (2/11/2018).
Dankodiklatau Marsekal Pertama TNI Andjar Sungkowo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wadankodiklatau mengatakan, menjadi penerbang militer merupakan profesi yang membanggakan sekaligus memiliki tugas yang besar. Terutama dalam menjaga dan mengamankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Karena itu seluruh perwira siswa (pasis), baik sesarcab penerbang, sesarcab navigator dan sesarcab PTTA, harus memiliki motivasi untuk berbuat yang terbaik,” tandas Dankodilatau.
Untuk itu, mereka harus terus belajar dan berlatih secara sungguh-sungguh. Belajar dan berlatih, harus menjadi napas kehidupan sebagai seorang siswa yang mendambakan keberhasilan dan kesuksesan. “Saya mengingatkan kepada kalian semua bahwa dalam setiap penugasan, keselamatan penerbangan dan kerja harus menjadi prioritas utama. Jadikan keselamatan penerbangan dan kerja sebagai safety culture,” tegasnya.
Selain membuka Sesarcab penerbang, navigasi dan PTTA, Wadankoditlau juga menutup sekolah instruktur Navigasi (SIN) A-11. Empat perwira TNI AU dinyatakan lulus dalam SIN tersebut.
Dankodiklatau dalam kesempatan itu mengatakan meski telah berhasil menyelesaikan pendidikan, namun bukan berarti tugas telah selesai. Justru sebaliknya harus terus memelihara dan mengembangkan pengetahuan serta kemahiran yang telah dimiliki dengan dibarengi pemahaman terhadap kejiwaan para siswa, terutamasaat bina terbang dan kelas.
“Saya berpesan seorang instruktur harus memiliki kemampuan memimpin, membimbing, dan membina para siswa didiknya sehingga mampu menyerap ilmu yang diberikan,” katanya.
(wib)