Dollar, Korban Lion Air JT-610 di Mata Keluarga

Jum'at, 02 November 2018 - 04:17 WIB
Dollar, Korban Lion Air JT-610 di Mata Keluarga
Dollar, Korban Lion Air JT-610 di Mata Keluarga
A A A
PANGKALPINANG - Musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 pada Senin 29 Oktober 2018 turut dirasakan keluarga anggota DPRD Babel (Komisi II) yakni Dollar. Keluarga sangat kehilangan akan sosok si adik bungsu dari 11 bersaudara tersebut.

Pihak keluarga menceritakan bahwa Dollar sangat unik, bersahaja di mata kerabat dan tetangganya. Sebab memiliki jiwa sosial tinggi, dan sosok yang tidak tegaan jika melihat orang lain sedang mengalami kesusahan.

"Dollar adalah adik bungsu. Kami 11 bersaudara 3 sudah meninggal dunia dan dia satu-satunya anak laki-laki di keluarga kami," ujar Nurmala (43), kakak korban kepada SINDOnews di kediamannya di Selindung Baru, Pangkalpinang, Kamis (1/11/2018).

Nurmala mengisahkan bahwa Dollar merupakan sosok sedikit unik, pasalnya ketika almarhum ibu hendak melahirkannya Dollar, almarhum bapak berpesan kalau seandainya yang lahir anak laki-laki maka akan diberikan nama yang berbeda dari lainnya yakni Dollar.

"Dia (Dollar) sangat menyenangkan sering menghibur kita, mungkin karena adik laki bungsu satu-satunya. Dulu almarhum bapak dan almarhum ibu juga bilang Dollar ini unik dalam keluarga, karena kata almarhum bapak dulu setiap lahiran kok anak perempuan terus, dan berharap ada anak laki-laki sambil berharap kepada Allah," ucapnya

Tetapi lanjut Nurmala, ketika almarhum ibu akan melahirkan ternyata laki-laki, sangking senang dan gembiranya almarhum bapak dapat anak laki-laki. Beliau langsung bilang ini anak harus beda dengan anak lainnya maka itu dikasih nama Dollar.

Menurut sang kakak, Dollar dikenal memiliki jiwa sosial kepada warga mungkin karena anggota dewan. Namun, tak membuat dia tinggi hati akan pekerjaannya. Dollar sosok pekerja keras, sering membantu orang kalau lagi membutuhkan mungkin untuk amal jariyahnya.

"Dollar selalu minta dukungan dalam pekerjaan, terlebih saat maju caleg DPRD Babel dan karena satu-satunya anak laki dia dimanjakan oleh kami kakaknya. Di mata sahabatnya juga dia tidak tegaan kalau lihat ada yang kesusahan. Tadi ada beberapa seniman Babel dan kerabatnya bilang sangat kehilangan bang Dollar sosok mengayomi dan memerhatikan warga," kisahnya.

"Dia juga enggak gila hormat, justru kalau bertemu dengan orang lain dia duluan yang kasih salam. Kami bangga dengan Dollar baik dalam pekerjaan dan kesehariannya," tambahnya.

Di samping itu sang kakak juga mengaku tak memiliki firasat atas kepergian sang adik. Karena sebelum peristiwa jatuhnya Lion Air JT-610, sang kakak sempat bertemu dengan Dollar di kediamannya.

"Terakhir ketemu 4 hari sebelum kejadian, ngobrol biasa di rumah dan gak lama. Kalau ada acara ngobrolnya lama banyak dibahas karena lagi kumpul semua. Soal musibah juga kita gak ada firasat aneh, dia kan anggota dewan banyak kerjaan dan kita sering komunikasi lewat telpon," terangnya.

Nurmala mewakili pihak pihak keluarga masih berharap keajaiban, ditemukannya jasad Dollar dalam keadaan utuh sembari memanjatkan doa kepada sang Pencipta.

"Harapan kita jasad adik kami ditemukan seutuhnya atas izin Allah. Kami ini kalau mau dibilang memang enggak ikhlas. Tapi dalam agama Islam kita tidak bisa begitu. Kita harus mengikhlaskan segala-galanya pemberian dari Allah, karena semua akan kembali kepada-Nya. Ini kan kehendak Allah jadi apa boleh buat," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3389 seconds (0.1#10.140)