Kapolda Banten ke Pemuda: Jaga NKRI dan Pancasila
A
A
A
SERANG - Kapolda Banten Brigjend Pol Teddy Minahasa Putra meminta kepada pemuda untuk bersama-sama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila. Hal tersebut dikatakan saat menghadiri kirab merah putih dalam rangka Hari Pemuda ke-90.
"Apabila ada upaya menggantikan ideologi pancasila, para pemuda saya ketok hatinya untuk bangkit melawan itu semua," kata Kapolda kepada wartawan di Alun-alun Kota Serang, Selasa (30/10/2018).
Menurutnya, bangsa Indonesia lahir dan didirikan atas kesepakatan dari tokoh ulama dan para pemuda dan seluruh elemen. "Satu konteks kebangsaan yaitu bangsa Indonesia, satu konteks tanah air Indonesia, dalam konteks bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia," ujarnya.
Mantan ajudan Wapres Jusuf Kalla itu menegaskan, seluruh elemen masyarakat sudah bersepakat menjaga persatuaan bangsa, mempertahankan keutuhan NKRi dan kondusifitas keamanan khususnya di Banten.
Salah satu peserta kirab Jalaludin mengaku, sebagai pemuda, saat ini sudah selayaknya berperan aktif menjaga NKRI yang sudah diperjuangkan para pahlawan. "Caranya bermacam-macam, yang sederhana dengan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang postif dan jauhi yang negatif," kata santri salafiah asal Pandeglang.
"Apabila ada upaya menggantikan ideologi pancasila, para pemuda saya ketok hatinya untuk bangkit melawan itu semua," kata Kapolda kepada wartawan di Alun-alun Kota Serang, Selasa (30/10/2018).
Menurutnya, bangsa Indonesia lahir dan didirikan atas kesepakatan dari tokoh ulama dan para pemuda dan seluruh elemen. "Satu konteks kebangsaan yaitu bangsa Indonesia, satu konteks tanah air Indonesia, dalam konteks bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia," ujarnya.
Mantan ajudan Wapres Jusuf Kalla itu menegaskan, seluruh elemen masyarakat sudah bersepakat menjaga persatuaan bangsa, mempertahankan keutuhan NKRi dan kondusifitas keamanan khususnya di Banten.
Salah satu peserta kirab Jalaludin mengaku, sebagai pemuda, saat ini sudah selayaknya berperan aktif menjaga NKRI yang sudah diperjuangkan para pahlawan. "Caranya bermacam-macam, yang sederhana dengan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang postif dan jauhi yang negatif," kata santri salafiah asal Pandeglang.
(nag)