Pengakuan Ibu Korban Penumpang Lion Air Warga Sleman
A
A
A
SLEMAN - Ny M Ridwan Syah, ibu dari Zuiva Puspita Ningrrum, satu dari 189 penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi, menceritakan pengalamannya sebelum musibah menimpa putrinya.
Warga Gang Jeruk, Pogung Baru, Jalan Kaliurang km 5,6 Sinduadi, Mlati, Sleman, DIY, mengaku tidak mempunyai firasat apapun tentang musibah yang menimpa putrinya itu.
“Tidak ada firasat, saya terakhir bertemu Iva (sapaan putrinya itu) pertengahan Oktober lalu di Jakarta,” kata waita paruh baya tersebut.
Ia mendapatkan kabar tentang peristiwa nahas itu dari suaminya yang kebetulan menonton berita di televisi. Kemudian, ia segera menghubungi menantu di Jakarta untuk memastikannya. Iva pergi ke Pangkal Pinang untuk bekerja, di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pangkal Pinang. Untuk domisilinya di Jakarta.
“Iva kalau Jumat sore pulang ke Jakarta, Senin paginya ke Pangkal Pinang. Rutinitasnya seperti itu,” paparnya.
Ia dan keluarganya hanya bisa berdoa ada yang terbaik dari peristiwa ini. Keluarganya juga masih terus menunggu kabar terbaru dan memantau perkembangan kabar dari pesawat nahas tersebut. Rencananya, akan segera menyusul ke Jakarta agar bisa mengetahui kabarnya secara langsung.
"Semuanya sudah diurus, kita sudah siap-siap. Kakaknya dari Kalimantan juga sudah menyusul," ungkapnya.
Warga Gang Jeruk, Pogung Baru, Jalan Kaliurang km 5,6 Sinduadi, Mlati, Sleman, DIY, mengaku tidak mempunyai firasat apapun tentang musibah yang menimpa putrinya itu.
“Tidak ada firasat, saya terakhir bertemu Iva (sapaan putrinya itu) pertengahan Oktober lalu di Jakarta,” kata waita paruh baya tersebut.
Ia mendapatkan kabar tentang peristiwa nahas itu dari suaminya yang kebetulan menonton berita di televisi. Kemudian, ia segera menghubungi menantu di Jakarta untuk memastikannya. Iva pergi ke Pangkal Pinang untuk bekerja, di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pangkal Pinang. Untuk domisilinya di Jakarta.
“Iva kalau Jumat sore pulang ke Jakarta, Senin paginya ke Pangkal Pinang. Rutinitasnya seperti itu,” paparnya.
Ia dan keluarganya hanya bisa berdoa ada yang terbaik dari peristiwa ini. Keluarganya juga masih terus menunggu kabar terbaru dan memantau perkembangan kabar dari pesawat nahas tersebut. Rencananya, akan segera menyusul ke Jakarta agar bisa mengetahui kabarnya secara langsung.
"Semuanya sudah diurus, kita sudah siap-siap. Kakaknya dari Kalimantan juga sudah menyusul," ungkapnya.
(rhs)