Gempa 5,2 SR Guncang Kepulauan Talaud, Tidak Berpotensi Tsunami
A
A
A
MANADO - Gempabumi tektonik 5,2 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu 28 Oktober 2018, pukul 16.10 Wita. Gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,04 LU dan 126,6 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 10 km arah barat Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud pada kedalaman 62 km (hasil update).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi jenis menengah akibat aktivitas zona subduks Lempeng Laut Filipina.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Laut Sulawesi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik.
“Guncangan dirasakan di daerah Melonguane dalam skala intensitas II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.
Menurutnya, hingga pukul 16.23 Wita, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebenarannya,” pungkasnya.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,04 LU dan 126,6 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 10 km arah barat Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud pada kedalaman 62 km (hasil update).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi jenis menengah akibat aktivitas zona subduks Lempeng Laut Filipina.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Laut Sulawesi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik.
“Guncangan dirasakan di daerah Melonguane dalam skala intensitas II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.
Menurutnya, hingga pukul 16.23 Wita, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebenarannya,” pungkasnya.
(rhs)