Potensi Wisata Desa Sambangan Luar Biasa

Jum'at, 26 Oktober 2018 - 18:04 WIB
Potensi Wisata Desa Sambangan Luar Biasa
Potensi Wisata Desa Sambangan Luar Biasa
A A A
KAMIS (18/10/2018) pekan lalu, suasana Krisna Adventure yang berada di Desa Sambangan, Buleleng, Bali, tidak seperti biasanya. Pagi itu, Krisna Adventure terlihat sudah dipenuhi sejumlah staf dan pejabat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Buleleng, staf dan pejabat 9 kecamatan, serta staf dan pejabat dari 129 desa yang ada di Buleleng.

Mereka tampak antusias mengikuti kegiatan Desa Membangun Indonesia yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sindo Weekly.

Kegiatan DMI di Krisna Adventure ini sendiri merupakan kegiatan kelima, setelah sebelumnya digelar di Desa Dlingo, Yogyakarta; Garut, Jawa Barat; dan Jakarta. Kegiatan DMI diisi dengan berbagai acara menarik, mulai dari pameran produk-produk hasil Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pagelaran seni, hingga seminar dan talkshow. Acara dibuka langsung oleh Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah, Kemendes PDTT, Dr Ir Conrad Hendrarto Msc.

Dalam sambutannya, ia mengatakan, pasca disahkannya UU No 6 tahun 2014 tentang Desa, Kemendes PDTT mengemban amanat yang cukup berat, yakni memberikan dorongan agar desa mampu menuju kemandirian, kesejahteraan, bertengang rasa secara sosial, berdaulat secara politik dan berdaya secara ekonomi. Menurutnya, kegiatan DMI ini juga bagian dari upaya untuk hal itu. "Acara ini bertujuan mengajak seluruh masyarakat menggali potensi desa dan memperkuat perekonomian wilayah," ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan DMI juga merupakan implementasi dari program ketiga dari Nawacita Presiden Joko Widodo. "Jadi, ini amanat dari Presiden untuk membangun desa, membangun daerah mulai dari pinggiran," jelasnya seraya meminta aparat pemerintahan di Buleleng untuk terus mengeksplor berbagai potensi yang dimiliki desa. Seperti, misalnya, potensi wisata alam di Desa Sambangan yang cukup besar dan sangat menarik.

Terkait potensi Desa Sambangan berupa air terjun, Conrad Hendrarto, menyarankan untuk dapat menjalin kerja sama dengan media massa. Menurutnya, dengan adanya media maka pengembangan wisata yang ada di setiap desa, di setiap wilayah, bisa lebih cepat dilakukan. Di samping itu, ia juga mengingatkan untuk selalu memperhatikan tingkat keamanan. "Perhatian akan keamanan dari tempat wisata ini sangat penting," imbuhnya.

Hal itu diamini Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Buleleng, I Made Arya Sekerta. Ia pun mengungkapkan, Buleleng memiliki potensi wisata yang cukup beragam yang dimiliki oleh setiap desa. Tidak hanya menawarkan keindahan alam, masyarakatnya pun cukup kreatif dalam membuat kerajinan tangan yang bernilai ekonomi. "Desa-desa di Buleleng sangat potensial untuk dikemas sebagai desa wisata. Selain keindahan alam, masyarakat cukup trampil dalam membuat kerajinan tangan yang bisa dijual guna meningkatkan perekonomian keluarga," tuturnya.

Usai pembukaan, Conrad Hendrarto bersama sejumlah pejabat dan beberapa tokoh masyarakat berkesempatan meninjau stan dari 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng. Stan pertama yang disasar adalah stan Kecamatan Gerokgak yang memamerkan kerajinan tangan yang berbahan dasar dari pohon kelapa.

Setelah itu, berturut-turut mengunjungi stan Kecamatan Seririt dengan hasil kerajinan berupa kaus, dan Kecamatan Busungbiu dengan produksi kopi asli Sepang. Di sini, Conrad sempat mencicipi kopi itu. Selanjutnya, ke stan Kecamatan Banjar, Kecamatan Buleleng, Kecamatan Sukasada, Kecamtan Sawan, Kecamatan Kubutambahan, dan terakhir Kecamata Tejakula yang merupakan wilayah Buleleng paling timur.

Wisata Air Terjun
Sebelumnya, Conrad Hendrarto ditemani pejabat Pemkab Buleleng berkesempatan menikmati menikmati pagi hari dengan menyusuri 4 air terjun yang ada di Krisna Adventure Sambangan. Pertama, ia menuju Air terjun Aling-aling. Rasa kagum terucap dari pria berkacamata ini. Setelah puas melihat dan berswafoto, perjalanan dilanjutkan ke air terjun Kroya yang berada di bawah Air Terjun Aling-aling.

Di lokasi air terjun Kroya, sempat disuguhkan atraksi wisata yang disebut dengan sledding. Yakni, para pemain atraksi yang sudah terbiasa dengan medan dan kondisi air terjun mengambil ancang-ancang dari atas air terjun lalu meluncur layaknya meluncur di atas perosotan. Suguhan atraksi itu sempat membuat terperanjat Conrad. Namun, begitu melihat para pemain muncul kembali dari kubangan air terjun, ia dan dan beberapa pejabat yang menyaksikan riang bersorak.

Tak lama, perjalanan pagi dilanjutkan ke lokasi Air Terjun Kembar yang berada tak jauh di bawah Air Terjun Kroya. Di sini, staf ahli Menteri Kemendes PDTT ini, tak henti-hentinya berpose mengabadikan momen dengan background air terjun yang cukup tinggi. Terakhir, ia mengunjungi air terjun Pucuk.

Tak surut-surut senyuman menghiasi wajahnya. Walaupun bercucuran keringat, ia mengaku puas atas apa yang ia dapatkan dengan kunjungannya kali ini dalam event Desa Membangun Indonsia. "Sangat luar biasa. Airnya bersih dan jernih. Ini bagus untuk perkembangan wisata yang ada di desa," tuturnya sembari terus berjalan menyusuri anak tangga.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5822 seconds (0.1#10.140)