Hujan Air Mata di Pemakaman Korban Penembakan di Tol Pasteur
A
A
A
PURWAKARTA - Hujan air mata mengiringi pemakaman Hani Nuralfiyah (21), korban penembakan Pasteur, di tempat pemakaman umum kampung halamannya di Kaum RT 01/01, Desa/Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Selasa, (23/10/2018). Bahkan teman-teman sebaya korban juga turut berdatangan ke lokasi pemakaman dengan kesedihan yang mendalam.
Asep Hermawan (48) ayah dari remaja korban penembakan itu mengaku, keluarga sangat terpukul dengan nasib tragis yang dialami putrinya itu. Dia tak menyangka, nasib Hani harus berakhir seperti itu. "Tidak menyangka saja pak," ujar Asep yang tak kuasa menahan air matanya.
Dia berharap, pelaku penembakan terhadap anaknya itu bisa segera diproses secara hukum. Keluarga juga meminta pertanggung jawaban pelaku terkait kejadian ini. Apalagi, keluarga sudah tahu jika pelakunya, disinyalir adalah oknum aparat.
Dia pun menyayangkan, pihak pelaku seperti tidak ada itikad baik. Bahkan, selama anaknya dirawat, tak ada satu pun yang melihat kondisi anaknya itu. "Kabarnya sih, saat ini kasusnya sedang ditangani Polda Jabar. Kami berharap, pelaku bisa mendapatkan hukuman yang setimpal, sekalipun dia adalah aparat," tambahnya.
Asep juga menceritakan, anaknya ini sempat dirawat di rumah selama beberapa pekan. Namun sayang, kondisinya sangat memprihatinkan. Pada Senin sore kemarin kondisinya kembali memburuk. Keluarga pun sempat membawanya ke RS Siloam Purwakarta. Akan tetapi, saat dalam perjalanan Hani sudah meninggal dunia.
Sekadar mengulas, Hani mengalami luka tembak di bagian leher. Kejadian yang menimpa Hani itu berawal saat dia bersama dua temannya atas nama Bella dan Mita diajak dua laki-laki yang juga dari Purwakarta, pada Jumat (31/8/2018). Dia bertolak dari Purwakarta menuju Bandung menuju sebuah tempat hiburan di wilayah itu.
Kabarnya, di tempat hiburan itu dua teman prianya terlibat cekcok dengan pengunjung lain. Kemudian, saat hendak kembali ke Purwakarta kendaraan jenis minibus yang ditumpangi dia bersama empat temannya tersebut ada yang menembak dari arah belakang. Alhasil, sebuah peluru pun bersarang tepat di leher belakang Hani.
Asep Hermawan (48) ayah dari remaja korban penembakan itu mengaku, keluarga sangat terpukul dengan nasib tragis yang dialami putrinya itu. Dia tak menyangka, nasib Hani harus berakhir seperti itu. "Tidak menyangka saja pak," ujar Asep yang tak kuasa menahan air matanya.
Dia berharap, pelaku penembakan terhadap anaknya itu bisa segera diproses secara hukum. Keluarga juga meminta pertanggung jawaban pelaku terkait kejadian ini. Apalagi, keluarga sudah tahu jika pelakunya, disinyalir adalah oknum aparat.
Dia pun menyayangkan, pihak pelaku seperti tidak ada itikad baik. Bahkan, selama anaknya dirawat, tak ada satu pun yang melihat kondisi anaknya itu. "Kabarnya sih, saat ini kasusnya sedang ditangani Polda Jabar. Kami berharap, pelaku bisa mendapatkan hukuman yang setimpal, sekalipun dia adalah aparat," tambahnya.
Asep juga menceritakan, anaknya ini sempat dirawat di rumah selama beberapa pekan. Namun sayang, kondisinya sangat memprihatinkan. Pada Senin sore kemarin kondisinya kembali memburuk. Keluarga pun sempat membawanya ke RS Siloam Purwakarta. Akan tetapi, saat dalam perjalanan Hani sudah meninggal dunia.
Sekadar mengulas, Hani mengalami luka tembak di bagian leher. Kejadian yang menimpa Hani itu berawal saat dia bersama dua temannya atas nama Bella dan Mita diajak dua laki-laki yang juga dari Purwakarta, pada Jumat (31/8/2018). Dia bertolak dari Purwakarta menuju Bandung menuju sebuah tempat hiburan di wilayah itu.
Kabarnya, di tempat hiburan itu dua teman prianya terlibat cekcok dengan pengunjung lain. Kemudian, saat hendak kembali ke Purwakarta kendaraan jenis minibus yang ditumpangi dia bersama empat temannya tersebut ada yang menembak dari arah belakang. Alhasil, sebuah peluru pun bersarang tepat di leher belakang Hani.
(wib)