Tim UGM Juara Kontes Robot Internasional di Korea Selatan

Senin, 22 Oktober 2018 - 21:20 WIB
Tim UGM Juara Kontes...
Tim UGM Juara Kontes Robot Internasional di Korea Selatan
A A A
YOGYAKARTA - Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Indonesia di kancah internasional. Kali ini lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi juara dalam Internasional Robot Contest (IRC) di Korea Selatan pada 11-13 Oktober 2018 lalu. Mereka meraih juara 1 untuk kategori Autonomous Curling dan juara 3 untuk Boxing.

Kelima mahasiswa itu adalah Ikrima Sabri (Fakultas Teknik), Tribagus Novandi Winantyo (Fakultas Teknik), Dini Nur Anisa (Fakultas Teknik), Muhammad Hadyan Akbar (Fakultas Teknik), Farchan Hakim Raswa (Fakultas MIPA), dan Arifandhi Nur Muhamad (Fakultas MIPA). Mereka tergabung dalam Gadjah Mada Robotic Team (GMRT).

Dini Nur Anisa mengatakan, Curling merupakan perlombaan menendang bola hockey sampai tepat sasaran. Sasaran berupa daerah lingkaran yang terbagi menjadi tiga zona. Jika bola ada di zona kuning maka akan mendapat 1 poin, zona hijau 3 poin, dan zona merah 5 poin.

"Jarak antara titik awal menendang dengan titik sasaran adalah 6 meter dan setiap robot diberi kesempatan menyentuh bola (termasuk menendang) sebanyak 5 kali," kata Dini, Senin (22/10/2018).

Curling ada 2 macam, yaitu RC dan autonomous. Setiap tim diberi kesempatan mengumpulkan poin sebanyak 4 kali trial dan setiap percobaan diberi waktu 100 detik. GMRT mendapatkan juara satu autonomous curling karena tendangannya jauh. Kelemahannya motion kurang stabil sehingga robot rentan jatuh saat mengejar bola.

"Kategori ini diikuti 25 tim yang berasal dari lima negara, yaitu Korea, Hong Kong, Taiwan, Jepang dan Indonesia," katanya.

Sementara itu, untuk boxing, sistem penilaiannya adalah setiap robot yang terjatuh karena serangan lawan akan mendapat penalti satu poin. Jika robot terjatuh tanpa diserang lawan maka terkena penalti. GMRT di cabang boxing tidak mudah terjatuh apabila terkena serangan karena memiliki kuda-kuda yang cukup kuat. Kekurangannya gerakan motion yang kalah lincah dibanding robot lain yang menggunakan kit.

"Kendala lainnya salah satu servo robot yang kami bawa rusak sehingga pada hari pertama lomba robot tersebut tidak bisa digunakan," kata Dini.

Manajer GMRT, Rachmat Sriwijaya menilai pencapaian kesuksesan timnya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, terutama universitas. Selain itu, rasa solidaritas yang tinggi dan kerja sama antaranggota tim juga menjadi kunci keberhasilan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1810 seconds (0.1#10.140)