Rescue Perindo Fogging Satu Kampung di Kota Blitar
A
A
A
BLITAR - Tim Rescue Perindo menggelar fogging di RT 1, RT2, RT3, lingkungan Tulungrejo, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Sabtu (20/10/2018). Ada 40 kepala keluarga yang menjadi sasaran fogging nyamuk aedes aegypti ini.
Warga masih trauma dengan kejadian 2015. Pada saat itu, ada 12 orang yang terkena demam berdarah. 11 orang korban DBD di antaranya masih tinggal dalam satu atap rumah.
Menurut Zaenuri Wakil Ketua RT 1 RW 12, Lingkungan Tulungrejo, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, fogging ini merupakan persiapan musim hujan. "Musim penghujan lalu ada kasus DBD. Semoga tidak ada lagi kasus DBD," kata Zaenuri.
Menurut Tutik, warga RT 1, pada 2015 pernah kena 12 orang. Satu di antaranya ada yang meninggal dunia. "Jadi fogging ini sangat membantu. Banyak nyamuk di sini," tuturnya.
Fogging di lingkungan Tulungrejo ini merupakan kelanjutan bakti sosial fogging dengan target 19 kelurahan di Kota Blitar. Fogging pada pekan lalu digelar di RW 5 Kelurahan Sukorejo.
Toni Irawan Ketua RW 5 Kelurahan Sukorejo mengaku sudah ada kasus warga terkena DBD. Tahun ini dua anak dirawat karena kasus DBD.
"Diagnosa sudah DB. Keduanya dirawat di RS Mardi Waluyo," kata Tony saat mendampingi fogging di lingkungan Mayang, Sukorejo.
Fogging dilakukan ke sebanyak 25 rumah di lingkungan Mayang. Ketua DPD Perindo Kota Blitar Herry Widianto mengatakan bahwa fogging ini merupakan program dari Perindo Kota Blitar menjawab keresahan warga. "Fogging ini akan kita terus lakukan agar wilayah yang rawan nyamuk Aedes aegypti berkurang," katanya.
Herry melanjutkan, masyarakat Kota Blitar yang menginginkan wilayahnya difogging bisa menghubungi posko Perindo Kota Blitar di Jalan Kawi. "Silakan menghubungi. Kami akan mendatangi wilayah yang memerlukan fogging nyamuk Aedes aegypti," tandasnya.
Warga masih trauma dengan kejadian 2015. Pada saat itu, ada 12 orang yang terkena demam berdarah. 11 orang korban DBD di antaranya masih tinggal dalam satu atap rumah.
Menurut Zaenuri Wakil Ketua RT 1 RW 12, Lingkungan Tulungrejo, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, fogging ini merupakan persiapan musim hujan. "Musim penghujan lalu ada kasus DBD. Semoga tidak ada lagi kasus DBD," kata Zaenuri.
Menurut Tutik, warga RT 1, pada 2015 pernah kena 12 orang. Satu di antaranya ada yang meninggal dunia. "Jadi fogging ini sangat membantu. Banyak nyamuk di sini," tuturnya.
Fogging di lingkungan Tulungrejo ini merupakan kelanjutan bakti sosial fogging dengan target 19 kelurahan di Kota Blitar. Fogging pada pekan lalu digelar di RW 5 Kelurahan Sukorejo.
Toni Irawan Ketua RW 5 Kelurahan Sukorejo mengaku sudah ada kasus warga terkena DBD. Tahun ini dua anak dirawat karena kasus DBD.
"Diagnosa sudah DB. Keduanya dirawat di RS Mardi Waluyo," kata Tony saat mendampingi fogging di lingkungan Mayang, Sukorejo.
Fogging dilakukan ke sebanyak 25 rumah di lingkungan Mayang. Ketua DPD Perindo Kota Blitar Herry Widianto mengatakan bahwa fogging ini merupakan program dari Perindo Kota Blitar menjawab keresahan warga. "Fogging ini akan kita terus lakukan agar wilayah yang rawan nyamuk Aedes aegypti berkurang," katanya.
Herry melanjutkan, masyarakat Kota Blitar yang menginginkan wilayahnya difogging bisa menghubungi posko Perindo Kota Blitar di Jalan Kawi. "Silakan menghubungi. Kami akan mendatangi wilayah yang memerlukan fogging nyamuk Aedes aegypti," tandasnya.
(sms)