Banjir Longsor di Sumut dan Sumbar, 22 Meninggal dan 15 Hilang

Sabtu, 13 Oktober 2018 - 14:42 WIB
Banjir Longsor di Sumut dan Sumbar, 22 Meninggal dan 15 Hilang
Banjir Longsor di Sumut dan Sumbar, 22 Meninggal dan 15 Hilang
A A A
MEDAN - Hujan deras yang melanda wilayah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat selama Kamis dan Jumat 11-12 Oktober 2018 menyebabkan banjir bandang dan longsor di beberapa tempat.

Data sementara yang dilaporkan BPBD Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat, banjir dan longsor menyebabkan 22 orang meninggal dunia, 15 orang hilang, dan puluhan orang luka-luka di 4 wilayah, yaitu di Kabupaten Mandailing Natal, Kota Sibolga, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Pasaman Barat.

Banjir dan longsor melanda 9 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara yaitu Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal pada Jumat (12/10/2018) pagi dan sore hari.

“Data sementara tercatat 13 orang meninggal dunia dan 10 orang hilang di Mandailing Natal,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Sabtu (13/10/2018).

11 murid madrasah di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, meninggal dunia tertimpa bangunan yang hancur diterjang banjir bandang pada Jumat (12/10/2018) sore saat jam pelajaran.

Diperkirakan 10 orang hilang. Kejadian berlangsung mendadak, sungai Aek Saladi tiba-tiba debit airnya besar dan membawa lumpur hingga meluap menerjang madrasah. Jumlah korban hilang masih dapat berubah karena belum dapat dipastikan. Korban tertimbun lumpur dan material tembok yang roboh.

Sementara itu pada Sabtu (13/10/2018) pagi ditemukan 2 korban meninggal lagi akibat kendaraan masuk sungai dan hanyut. Korban meninggal adalah seorang personel Polri dari Polsek dan seorang pegawai PT Bank Sumut. Sedangkan 2 orang berhasil diselamatkan dari kendaraan yang hanyut.

Dampak banjir bandang dan longsor di Mandailing Natal lain adalah 17 unit rumah roboh, 5 unit rumah hanyut, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian 1-2 meter di Kecamatan Natal dan Muara Batang Gadis. 8 titik longsor berada di Kecamat Batang Natal.

BPBD Mandailing Natal, BPBD Provinsi Sumatera Utara, TNI, Polri, SAR Daerah, SKPD, PMI, dan relawan menangani darurat bencana. Bupati telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara selama 7 hari (12-18 Oktober 2018). Kebutuhan mendesak adalah bahan makanan pokok dan alat berat.

Hujan juga menyebabkan longsor di beberapa daerah di Kota Sibolga, Sumatera Utara pada Kamis (11/10/2018) pukul 16.30 WIB. Longsor menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, dan 3 orang luka ringan. Kerugian material meliputi 25 rumah rusak berat, 4 unit rumah rusak sedang dan sekitar 100 rumah terendam banjir dengan tinggi 60-80 centimeter.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1997 seconds (0.1#10.140)