Tiga Inovasi Universitas AMIKOM Yogyakarta Wakili Indonesia di APICTA
A
A
A
YOGYAKARTA - Tiga Inovasi karya Mahasiswa Universitas AMIKOM Yogyakarta mewakili Indonesia dalam ajang Asia Pacific ICT Alliance Awards (APICTA Awards) 2018 yang diadakan pada 9-13 October 2018 di Guangzhou, China. Tiga Inovasi tersebut adalah Fishgator (Kategori Agriculture), DTRON Smart Chair (Kategori Resource, Energy, & Utility dan Kategori Research & Development), dan Simbah Digital Farmer (Kategori Agriculture dan Kategori StartUp).
Ketiga produk inovatif yang mewakili Amikom di ajang APICTA 2018 tersebut adalah, pertama Simbah Digital Farmer, ini merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Mujiyanto dan tim untuk Membantu memecahkan masalah pertanian dengan Natural Language Processing(NLP) & Artificial Intelligence (AI). Petani cukup foto penyakit tanaman dan Aplikasi Simbah akan memberi diagnosis dan langkah langkah untuk mengobati penyakit tersebut. Petani juga bisa bertanya apapun, dan aplikasi simbah akan menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga memudahkan petani, yang kebanyakan orang tua, untuk bertanya seputar pertanian. Aplikasi Simbah Digital Farmer sendiri bisa didownload di Google Play Store.
Kedua Fishgator, ini merupakan platform berbasis IoT (Internet of Thing) untuk budidaya ikan berbasis Ai dan Sistem Manajemen Data. Beberapa fitur yang memudahkan budidaya ikan dalam fishgator di antaranya adalah sistem pemberi makan otomatis (Automatic Feeder) pada ikan berbasis manajemen pakan untuk mengefisiensi jumlah pakan yang keluar. Fishgator juga menggunakan teknologi sistem sirkulasi circle bubble untuk menstabilkan kadar oksigen dalam air. Selain itu terdapat juga fitur monitoring dan treatment sistem untuk memantau kualitas air berbasis smartphone dan web.
Produk inovatif ketiga adalah DTRON Smart Chair. Ini merupakan kursi roda pintar untuk para difabel. Kursi roda ini bergerak sesuai yang diucapkan oleh pengguna smartchair. Kursi ini juga dilengkapi dengan fitur navigasi manual, tombol manual based on smartphone dan menggunakan suara. Baik DTRON Smart Chair maupun Fishgator dikembangkan oleh Yudhis Thiro Kabul Yunior.
Dalam APICTA 2018, Tim Universitas AMIKOM Yogyakarta akan diwakili oleh Agus Purwanto, Mochammad Yusa, Yudhis Thiro Kabul Yunior dan Laili Annas Sholikhan. Mereka akan bergabung dengan produk inovasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, untuk mewakili indonesia dalam ajang APICTA 2018. produk garapan inovator-inovator indonesia ini akan berkompetisi dengan produk ICT dari berbagai negara asia pacifik, antara lain Australia, China, Japan, dan Singapore.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Achmad Fauzi mengapresiasi perjuangan inovator-inovator AMIKOM, hingga bisa menembus tahap final di Guangzhou, China.
"Selamat berjuang. Karena teman-teman tidak hanya membawa nama AMIKOM saja, namun juga merah putih. Jaga kesehatan, jaga kekompakan antar tim, tetep semangat. semoga bisa mendapatkan hasil yang terbaik," ujarnya memotivasi.
Ketiga produk inovatif yang mewakili Amikom di ajang APICTA 2018 tersebut adalah, pertama Simbah Digital Farmer, ini merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Mujiyanto dan tim untuk Membantu memecahkan masalah pertanian dengan Natural Language Processing(NLP) & Artificial Intelligence (AI). Petani cukup foto penyakit tanaman dan Aplikasi Simbah akan memberi diagnosis dan langkah langkah untuk mengobati penyakit tersebut. Petani juga bisa bertanya apapun, dan aplikasi simbah akan menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga memudahkan petani, yang kebanyakan orang tua, untuk bertanya seputar pertanian. Aplikasi Simbah Digital Farmer sendiri bisa didownload di Google Play Store.
Kedua Fishgator, ini merupakan platform berbasis IoT (Internet of Thing) untuk budidaya ikan berbasis Ai dan Sistem Manajemen Data. Beberapa fitur yang memudahkan budidaya ikan dalam fishgator di antaranya adalah sistem pemberi makan otomatis (Automatic Feeder) pada ikan berbasis manajemen pakan untuk mengefisiensi jumlah pakan yang keluar. Fishgator juga menggunakan teknologi sistem sirkulasi circle bubble untuk menstabilkan kadar oksigen dalam air. Selain itu terdapat juga fitur monitoring dan treatment sistem untuk memantau kualitas air berbasis smartphone dan web.
Produk inovatif ketiga adalah DTRON Smart Chair. Ini merupakan kursi roda pintar untuk para difabel. Kursi roda ini bergerak sesuai yang diucapkan oleh pengguna smartchair. Kursi ini juga dilengkapi dengan fitur navigasi manual, tombol manual based on smartphone dan menggunakan suara. Baik DTRON Smart Chair maupun Fishgator dikembangkan oleh Yudhis Thiro Kabul Yunior.
Dalam APICTA 2018, Tim Universitas AMIKOM Yogyakarta akan diwakili oleh Agus Purwanto, Mochammad Yusa, Yudhis Thiro Kabul Yunior dan Laili Annas Sholikhan. Mereka akan bergabung dengan produk inovasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, untuk mewakili indonesia dalam ajang APICTA 2018. produk garapan inovator-inovator indonesia ini akan berkompetisi dengan produk ICT dari berbagai negara asia pacifik, antara lain Australia, China, Japan, dan Singapore.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Achmad Fauzi mengapresiasi perjuangan inovator-inovator AMIKOM, hingga bisa menembus tahap final di Guangzhou, China.
"Selamat berjuang. Karena teman-teman tidak hanya membawa nama AMIKOM saja, namun juga merah putih. Jaga kesehatan, jaga kekompakan antar tim, tetep semangat. semoga bisa mendapatkan hasil yang terbaik," ujarnya memotivasi.
(akn)