Ngalap Berkah, Ribuan Orang Berebut Nasi Suro Haul Sunan Abinowo
A
A
A
KENDAL - Ribuan orang dari sejumlah daerah berdesakan dan berebut nasi suro dalam peringatan haul Sunan Abinowo atau Benowo di Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (11/10/2018) siang. Warga sejak pagi menunggu pembagian nasi yang dilakukan usai didoakan ulama setempat. Selain berebut nasi suro, warga juga ziarah ke makam Sunan Abinawa dan mengambil air suci dari gentong di dalam masjid.
Warga sudah antre di depan tempat pembagian nasi bungkus sejak Kamis (11/10/2018) pagi. Padahal nasi suro baru dibagikan menjelang salat zuhur usai pengajian yang digelar di halaman Masjid Jami Sunan Abinawa Desa Pekuncen. Sejumlah petugas keamanan disiapkan untuk mengantisipasi keributan saat aksi pembagian nasi.
Selesai didoakan oleh ulama, ribuan orang mulai merangsek ke depan lokasi pembagian nasi. Aksi saling dorong dan berebut tidak dapat dihindarkan agar bisa mendapatkan 10.000 bungkus nasi berisi lauk mi dan sambal goreng yang disediakan panitia.
Suasana berubah menjadi ricuh karena warga yang berada di barisan belakang merangsek ke depan dan saling dorong sehingga warga yang berada di depan terjepit. Banyak di antaranya mereka adalah ibu-ibu. Mereka beranggapan nasi suro membawa berkah.
"Nasi bungkus yang didapat akan dikeringkan untuk kemudian ditebar di sawah, agar hasil panen melimpah. Selain itu, sebagian dicampur dengan nasi yang dimasak agar mendapat berkah," tutur warga setempat, Sobari usai acara.
Sebanyak 10.000 nasi bungkus yang disiapkan panitia habis dalam waktu kurang dari 10 menit. Petugas sedikit kewalahan menahan warga yang saling berebut meminta jatah nasi bungkus. "Nasi bungkus yang dibagikan merupakan sumbangan dari warga sekitar," kata salah satu panitia, Zaenuri.
Selain berebut nasi bungkus, warga yang datang berziarah ke makan Pangeran Benowo atau Sunan Abinowo juga mendatangi sumber mata air suci yang berada di dalam masjid. Air suci ditampung dalam guci peningggalan Sunan Abinowo yang konon tidak pernah habis airnya. Dengan menggunakan botol air mineral warga antre meminta air dari guci peninggalan Sunan Abinowo tersebut.
Warga sudah antre di depan tempat pembagian nasi bungkus sejak Kamis (11/10/2018) pagi. Padahal nasi suro baru dibagikan menjelang salat zuhur usai pengajian yang digelar di halaman Masjid Jami Sunan Abinawa Desa Pekuncen. Sejumlah petugas keamanan disiapkan untuk mengantisipasi keributan saat aksi pembagian nasi.
Selesai didoakan oleh ulama, ribuan orang mulai merangsek ke depan lokasi pembagian nasi. Aksi saling dorong dan berebut tidak dapat dihindarkan agar bisa mendapatkan 10.000 bungkus nasi berisi lauk mi dan sambal goreng yang disediakan panitia.
Suasana berubah menjadi ricuh karena warga yang berada di barisan belakang merangsek ke depan dan saling dorong sehingga warga yang berada di depan terjepit. Banyak di antaranya mereka adalah ibu-ibu. Mereka beranggapan nasi suro membawa berkah.
"Nasi bungkus yang didapat akan dikeringkan untuk kemudian ditebar di sawah, agar hasil panen melimpah. Selain itu, sebagian dicampur dengan nasi yang dimasak agar mendapat berkah," tutur warga setempat, Sobari usai acara.
Sebanyak 10.000 nasi bungkus yang disiapkan panitia habis dalam waktu kurang dari 10 menit. Petugas sedikit kewalahan menahan warga yang saling berebut meminta jatah nasi bungkus. "Nasi bungkus yang dibagikan merupakan sumbangan dari warga sekitar," kata salah satu panitia, Zaenuri.
Selain berebut nasi bungkus, warga yang datang berziarah ke makan Pangeran Benowo atau Sunan Abinowo juga mendatangi sumber mata air suci yang berada di dalam masjid. Air suci ditampung dalam guci peningggalan Sunan Abinowo yang konon tidak pernah habis airnya. Dengan menggunakan botol air mineral warga antre meminta air dari guci peninggalan Sunan Abinowo tersebut.
(amm)