Caleg Perindo G Rusdianto Kunjungi Korban Gempa Lombok
Caleg Perindo G Rusdianto Kunjungi Korban Gempa Lombok
A
A
A
LOMBOK - Calon anggota DPR dari Partai Perindo, G Rusdianto mengunjungi korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (2/10/2018). Rusdianto menemukan masih ada korban belum mendapatkan bantuan.
Korban tersebut di antaranya dua keluarga di Desa Medane, Tanjung Lombok Utara. Kondisi warga Desa Medane, Tanjung Lombok Utara, masih memprihatinkan. Apalagi, pascapencabutan status tanggap darurat oleh pemerintah.
Warga korban gempa ini terpaksa kembali ke rumah masing-masing. Mereka tidak kuat hidup di tenda-tenda pengungsian akibat cuaca buruk melanda Lombok Utara. Karena tidak ada pilihan lain, warga terpaksa hidup di tenda darurat, di depan puing-puing rumah mereka yang hancur.
Keluarga korban gempa ini harus menahan sakit karena luka yang diderita akibat tertimpa bangunan saat gempa, belum kunjung sembuh. Mereka sudah tidak lagi mendapatkan penanganan medis karena status tanggap darurat telah dicabut.
“Kami enggak dapat bantuan dari pemerintah, termasuk bantuan medis. Kami juga masih tidur di tenda-tenda depan rumah yang hancur karena tidak tahan tinggal di tenda pengungsian,” kata salah satu korban gempa di Desa Medane, Husniati, Selasa (2/10/2018).
Derita yang dialami keluarga ini mendapat perhatian dari G Rusdianto, dan lembaga kemanusiaan Al-Irsyad. Dia prihatin melihat kondisi korban bencana yang belum mendapat bantuan apapun.
“Saya menemukan ada korban bencana belum mendapat apapun. Jangankan pengobatan, rumahnya pun tidak, sementara situasinya sudah mau turun hujan. Ini sudah dua bulan. Belum lagi masalah bantuan rumah yang katanya Rp15 juta minimal sampai Rp25 juta, sampai sekarang warga belum dapat,” kata G Rusdianto.
Selain memberikan bantuan, G Rusdianto mendesak pemerintah agar tetap memberikan perhatian terhadap korban gempa Lombok. Para korban saat ini sangat menantikan bantuan.
“Saya mendesak pemerintah baik pemerintah pusat dan daerah, cepatlah segera benahi, tangani masyarakat, khususnya masyarakat korban bencana dengan sangat baik,” ungkapnya.
Korban tersebut di antaranya dua keluarga di Desa Medane, Tanjung Lombok Utara. Kondisi warga Desa Medane, Tanjung Lombok Utara, masih memprihatinkan. Apalagi, pascapencabutan status tanggap darurat oleh pemerintah.
Warga korban gempa ini terpaksa kembali ke rumah masing-masing. Mereka tidak kuat hidup di tenda-tenda pengungsian akibat cuaca buruk melanda Lombok Utara. Karena tidak ada pilihan lain, warga terpaksa hidup di tenda darurat, di depan puing-puing rumah mereka yang hancur.
Keluarga korban gempa ini harus menahan sakit karena luka yang diderita akibat tertimpa bangunan saat gempa, belum kunjung sembuh. Mereka sudah tidak lagi mendapatkan penanganan medis karena status tanggap darurat telah dicabut.
“Kami enggak dapat bantuan dari pemerintah, termasuk bantuan medis. Kami juga masih tidur di tenda-tenda depan rumah yang hancur karena tidak tahan tinggal di tenda pengungsian,” kata salah satu korban gempa di Desa Medane, Husniati, Selasa (2/10/2018).
Derita yang dialami keluarga ini mendapat perhatian dari G Rusdianto, dan lembaga kemanusiaan Al-Irsyad. Dia prihatin melihat kondisi korban bencana yang belum mendapat bantuan apapun.
“Saya menemukan ada korban bencana belum mendapat apapun. Jangankan pengobatan, rumahnya pun tidak, sementara situasinya sudah mau turun hujan. Ini sudah dua bulan. Belum lagi masalah bantuan rumah yang katanya Rp15 juta minimal sampai Rp25 juta, sampai sekarang warga belum dapat,” kata G Rusdianto.
Selain memberikan bantuan, G Rusdianto mendesak pemerintah agar tetap memberikan perhatian terhadap korban gempa Lombok. Para korban saat ini sangat menantikan bantuan.
“Saya mendesak pemerintah baik pemerintah pusat dan daerah, cepatlah segera benahi, tangani masyarakat, khususnya masyarakat korban bencana dengan sangat baik,” ungkapnya.
(rhs)
Explore More