Belasan Siswa di Kendal Keracunan Permen Jelly Stick
A
A
A
KENDAL - Akibat mengkonsumsi permen jelly berbentuk stick yang dijual pedagang makanan, belasan siswa SD Negeri Ngadiwarno, Sukorejo, Kendal mengalami gejala mual dan pusing. Diduga belasan siswa ini keracunan makanan permen jelly saat jam istirahat pertama.
Para murid yang mengalami keracunan itu sebagian besar merupakan murid kelas tiga sekolah itu. Mereka mengalami pusing mual dan lemas setelah membeli permen Jelly Stick itu pada jam istirahat yakni pukul 09.30 WIB.
Kepala SDN 1 Ngadiwarno, Siti Rokhmi menuturkan jumlah siswa yang mengalami keracunan sebanyak 14 orang. Namun yang mengalami keracunan cukup parah sehingga dibawa ke Puskesmas sebanyak enam murid.
"Saat kejadian saya sedang rapat bersama SD lainnya. Saya mendapat kabar bahwa murid saya ada keracunan dan dibawa ke Puskesmas. Langsung saya ke puskesmas namun sudah dibawa pulang oleh orang tua karena sudah cukup membaik," katanya.
Menurut dia, para muridnya membeli permen itu dikarenakan tertarik dengan warna dan bau yang mencolok dari permen tersebut. Selain itu, bentuknya yang unik juga menarik perhatian muridnya.
"Kami sudah sering mengingatkan untuk murid-murid agar tidak membeli jajan sembarangan. Kami juga sudah menunjukan bentuk bahwa makanan yang berbahaya seperti apa kepada murid,murid," katanya.
Siti menyampaikan, bahwa pedagang yang menjual permen itu bukanlah pedagang yang berjualan di kantin yang dikelola oleh pihak sekolah. Saat ditanyai oleh pihaknya pun bahwa sang pedagang juga baru pertama kali menjual permen tersebut.
Saat ini pihaknya juga telah mengamankan permen tersebut agar dapat ditunjukan saat dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang. Ia juga memastikan bahwa kantin di sekolahnya juga tidak menjual produk yang berbahaya bagi para muridnya.
"Kami ambil pelajaran dari kejadian ini untuk memperketat jajanan sekolah. Selain itu para murid dapat lebih mematuhi nasehat dari para guru," terangnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Sukorejo, Widodo mengatakan, bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan meninjau sekolah tersebut. Pihaknya juga akan melihat permen yang membuat belasan murid Sekolah dasar itu menjadi keracunan
"Nantinya jika diperlukan, permen ini akan kami sampaikan kepada dinas kesehatan, namun saat ini murid yang keracunan sudah dibawa pulang oleh orang tua mereka," pungkasnya.
Kapolsek Sukorejo AKP Haryo Deko Dewo mengatakan, pada awalnya sekira jam 08.30 WIB saat jam istirahat, siswa-siswa tersebut bersama-sama membeli permen "Jelly Bentuk Stick" di kantin sekolah.
“Setelah dikonsumsi siswa-siswa tersebut merasakan lemas, pusing dan perut mual, hal tersebut dilaporkan kepada guru sekolah yang selanjutnya melaporkan kejadian kepada petugas medis Puskesmas Sukorejo 02 untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan medis,” katanya.
Petugas Puskesmas Sukorejo 02 memeriksa 14 siswa yang diduga keracunan, sedangkan 6 siswa diantaranya dirujuk ke Puskesmas Sukorejo 01 untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Selanjutnya Petugas Puskesmas Sukorejo 02 berkoordinasi dengan petugas Polsek Sukorejo guna penanganan dan pengusutan lebih lanjut.
Para murid yang mengalami keracunan itu sebagian besar merupakan murid kelas tiga sekolah itu. Mereka mengalami pusing mual dan lemas setelah membeli permen Jelly Stick itu pada jam istirahat yakni pukul 09.30 WIB.
Kepala SDN 1 Ngadiwarno, Siti Rokhmi menuturkan jumlah siswa yang mengalami keracunan sebanyak 14 orang. Namun yang mengalami keracunan cukup parah sehingga dibawa ke Puskesmas sebanyak enam murid.
"Saat kejadian saya sedang rapat bersama SD lainnya. Saya mendapat kabar bahwa murid saya ada keracunan dan dibawa ke Puskesmas. Langsung saya ke puskesmas namun sudah dibawa pulang oleh orang tua karena sudah cukup membaik," katanya.
Menurut dia, para muridnya membeli permen itu dikarenakan tertarik dengan warna dan bau yang mencolok dari permen tersebut. Selain itu, bentuknya yang unik juga menarik perhatian muridnya.
"Kami sudah sering mengingatkan untuk murid-murid agar tidak membeli jajan sembarangan. Kami juga sudah menunjukan bentuk bahwa makanan yang berbahaya seperti apa kepada murid,murid," katanya.
Siti menyampaikan, bahwa pedagang yang menjual permen itu bukanlah pedagang yang berjualan di kantin yang dikelola oleh pihak sekolah. Saat ditanyai oleh pihaknya pun bahwa sang pedagang juga baru pertama kali menjual permen tersebut.
Saat ini pihaknya juga telah mengamankan permen tersebut agar dapat ditunjukan saat dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang. Ia juga memastikan bahwa kantin di sekolahnya juga tidak menjual produk yang berbahaya bagi para muridnya.
"Kami ambil pelajaran dari kejadian ini untuk memperketat jajanan sekolah. Selain itu para murid dapat lebih mematuhi nasehat dari para guru," terangnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Sukorejo, Widodo mengatakan, bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan meninjau sekolah tersebut. Pihaknya juga akan melihat permen yang membuat belasan murid Sekolah dasar itu menjadi keracunan
"Nantinya jika diperlukan, permen ini akan kami sampaikan kepada dinas kesehatan, namun saat ini murid yang keracunan sudah dibawa pulang oleh orang tua mereka," pungkasnya.
Kapolsek Sukorejo AKP Haryo Deko Dewo mengatakan, pada awalnya sekira jam 08.30 WIB saat jam istirahat, siswa-siswa tersebut bersama-sama membeli permen "Jelly Bentuk Stick" di kantin sekolah.
“Setelah dikonsumsi siswa-siswa tersebut merasakan lemas, pusing dan perut mual, hal tersebut dilaporkan kepada guru sekolah yang selanjutnya melaporkan kejadian kepada petugas medis Puskesmas Sukorejo 02 untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan medis,” katanya.
Petugas Puskesmas Sukorejo 02 memeriksa 14 siswa yang diduga keracunan, sedangkan 6 siswa diantaranya dirujuk ke Puskesmas Sukorejo 01 untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Selanjutnya Petugas Puskesmas Sukorejo 02 berkoordinasi dengan petugas Polsek Sukorejo guna penanganan dan pengusutan lebih lanjut.
(sms)