Miris, Siswi SMP Mengaku Dapat Kepuasaan Setelah Menyayat Tangan
A
A
A
PEKANBARU - Pengakuan mengejutkan diungkapkan sejumlah siswa SMP 18 Pekanbaru yang melakukan aksi sayat tangan. Para siswa mengaku puas setelah menirukan adegan video menyakiti diri sendiri yang tersebar di media sosial.
"Setelah menyayat tangan. saya merasa puas ada kelegaan hati. Di video itu ada sejumlah orang luar negeri menyanyat diri dengan silet," ucap N salah satu siswi yang mengores tangannya dengan dengan pecahan kaca, Selasa (2/10/2018).
Siswa kelas VIII ini mengaku bahwa aksi itu terinpirasi dengan tayangan video di media sosial Instagram (IG) dan Whatsapp (WA) yang tersebar di group. Gadis belia ini mengaku bahwa dia nekat melakukannya karena mengalami masalah terhadap keluargnya. Dimana N selama ini hidup dengan bibinya.
"Orangtua saya telah tiada, banyak masalah yang saya hadapi. Makanya saya mencoba melakukan hal tersebut. Saya sudah melakukan sayat tangan sebanyak dua kali dan saya ada sedikit lega," imbuhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan NI. Dia mengaku bahwa dia juga sudah melakukan sayat tangan sebanyak dua kali setelah nonton video yang viral di medsos teman temannya.
"Kalau saya melakukan itu karena adalah masalah dengan teman kelas. Buku saya disembunyikan, saya kesal karena buku itu saya dihukum guru saat itu," ucap NI yang menyayat tangannya dengan jarum pentul.
Sementara L sendiri mengaku melakukan perbuatan nekat itu karena masalah dengan orangtuanya. "Saya kurang diperhatikan orangtua, saya selalu kena marah sama orangtua. Makanya saat melakukan perbuatan itu," ucap L yang juga melakukan penyayatan sebanyak dua kali.
Kepala Sekolah SMP 18 Lily Deswita menjelaskan bahwa setelah melakukan aksi sayat tangan dan dirazia BNN, semua siswa merasa menyesal. "Mereka sekarang menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Kemudian saya sampaikan bahwa hal itu tidak ada kaitannya dengan minuman terpedo," imbuhnya.
"Setelah menyayat tangan. saya merasa puas ada kelegaan hati. Di video itu ada sejumlah orang luar negeri menyanyat diri dengan silet," ucap N salah satu siswi yang mengores tangannya dengan dengan pecahan kaca, Selasa (2/10/2018).
Siswa kelas VIII ini mengaku bahwa aksi itu terinpirasi dengan tayangan video di media sosial Instagram (IG) dan Whatsapp (WA) yang tersebar di group. Gadis belia ini mengaku bahwa dia nekat melakukannya karena mengalami masalah terhadap keluargnya. Dimana N selama ini hidup dengan bibinya.
"Orangtua saya telah tiada, banyak masalah yang saya hadapi. Makanya saya mencoba melakukan hal tersebut. Saya sudah melakukan sayat tangan sebanyak dua kali dan saya ada sedikit lega," imbuhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan NI. Dia mengaku bahwa dia juga sudah melakukan sayat tangan sebanyak dua kali setelah nonton video yang viral di medsos teman temannya.
"Kalau saya melakukan itu karena adalah masalah dengan teman kelas. Buku saya disembunyikan, saya kesal karena buku itu saya dihukum guru saat itu," ucap NI yang menyayat tangannya dengan jarum pentul.
Sementara L sendiri mengaku melakukan perbuatan nekat itu karena masalah dengan orangtuanya. "Saya kurang diperhatikan orangtua, saya selalu kena marah sama orangtua. Makanya saat melakukan perbuatan itu," ucap L yang juga melakukan penyayatan sebanyak dua kali.
Kepala Sekolah SMP 18 Lily Deswita menjelaskan bahwa setelah melakukan aksi sayat tangan dan dirazia BNN, semua siswa merasa menyesal. "Mereka sekarang menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Kemudian saya sampaikan bahwa hal itu tidak ada kaitannya dengan minuman terpedo," imbuhnya.
(nag)