Kontak Tembak dengan TNI, Pengawal Goliat Tabuni dan 1 KKSB Tewas
A
A
A
PUNCAK JAYA - Dekilas Tabuni, pengawal pimpinan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) Goliat Tabuni dan satu anggota KKSB lainnya tewas dalam kontak tembak dengan TNI di Kp Gubuleme, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncakjaya Papua, Selasa (2/10/2018). Kontak tembak terjadi disaat pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Gakkum TNI/Polri dipimpin Lettu Inf Angga memutuskan untuk tetap bertahan di bekas Markas KKSB Goliat Tabuni (GT) setelah penyerbuan ke markas tersebut pada Senin 1 Oktober 2018 kemarin.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi menjelaskan, saat bertahan tersebut pasukan TNI diserang kelompok KKSB dengan melancarkan tembakan sporadis ke arah pasukan. Karena itu prajurit TNI berinisiatif bergerak mendekat ke arah sumber suara tembakan.
"Prajurit kami mendapat gangguan tembakan bukan kabur atau lari menghindar. Tetapi justru semakin semangat mencari dan mendekati sumber suara tembakan tersebut. Meskipun sebenarnya tenaga mereka telah terkuras karena siang hari mereka kontak tembak dengan musuh. Dan malam ini pun mereka tidak tidur bergerak menerobos gelapnya malam mengarungi tebing dan jurang pegunungan Tingginambut yang sangat ekstrim," kata Kapendam.
Alhasil, kata Kapendam, pada sekitar 06.00 WIT Satgas TNI akhirnya menemukan kedudukan KKSB sehingga kontak tembak tidak dapat dihindari.
Kekuatan mereka cukup besar termasuk senjatanya. Hanya kami tidak bisa memperkirakan berapa jumlahnya dan berapa pucuk senjatanya, yang jelas mereka memberikan perlawanan cukup ramai. Juga belum diketahui apakah di dalam kelompok tersebut ada Goliat Tabuni atau tidak karena cuaca gelap dan medan tertutup," ungkap Aidi.
Setelah beberapa lama terjadi kontak tembak KKSB terdesak, mereka kabur secara terpencar dan tetap melancarkan tembakan. "Taktik seperti ini yang selalu mereka gunakan, menganggu dengan tembakan kemudian kabur. Mereka menguasai medan dan hapal jalan-jalan pelolosan, pasukan TNI tidak dapat melanjutkan pengejaran karena beratnya medan," timpalnya.
Menurut Aidi, setelah situasi dan medan berhasil dikuasai dan dikendalikan, pasukan TNI melaksanakan pembersihan dan ditemukan dua orang anggota KKSB tewas serta dua pucuk senjata laras panjang jenis FNC. "Salah satu korban KKSB dapat dikenali adalah pengawal GT atas nama Dekilas Tabuni," ujar Aidi.
Saat ini jenazah korban belum bisa dievakuasi karena jauh dari pemukiman warga. Sementara pasukan TNI melaksanakan konsolidasi.
Saya rasa mereka semakin terdesak, karena markas-markas mereka yang berhasil direbut tetap diduduki oleh TNI, namun mereka akan berpindah lagi ke tempat lain untuk bersembunyi. Dan kalau semakin terdesak bukan tidak mungkin mereka akan sembunyikan senjata dan berbaur dengan masyarakat di kampung-kampung," tandas Aidi.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi menjelaskan, saat bertahan tersebut pasukan TNI diserang kelompok KKSB dengan melancarkan tembakan sporadis ke arah pasukan. Karena itu prajurit TNI berinisiatif bergerak mendekat ke arah sumber suara tembakan.
"Prajurit kami mendapat gangguan tembakan bukan kabur atau lari menghindar. Tetapi justru semakin semangat mencari dan mendekati sumber suara tembakan tersebut. Meskipun sebenarnya tenaga mereka telah terkuras karena siang hari mereka kontak tembak dengan musuh. Dan malam ini pun mereka tidak tidur bergerak menerobos gelapnya malam mengarungi tebing dan jurang pegunungan Tingginambut yang sangat ekstrim," kata Kapendam.
Alhasil, kata Kapendam, pada sekitar 06.00 WIT Satgas TNI akhirnya menemukan kedudukan KKSB sehingga kontak tembak tidak dapat dihindari.
Kekuatan mereka cukup besar termasuk senjatanya. Hanya kami tidak bisa memperkirakan berapa jumlahnya dan berapa pucuk senjatanya, yang jelas mereka memberikan perlawanan cukup ramai. Juga belum diketahui apakah di dalam kelompok tersebut ada Goliat Tabuni atau tidak karena cuaca gelap dan medan tertutup," ungkap Aidi.
Setelah beberapa lama terjadi kontak tembak KKSB terdesak, mereka kabur secara terpencar dan tetap melancarkan tembakan. "Taktik seperti ini yang selalu mereka gunakan, menganggu dengan tembakan kemudian kabur. Mereka menguasai medan dan hapal jalan-jalan pelolosan, pasukan TNI tidak dapat melanjutkan pengejaran karena beratnya medan," timpalnya.
Menurut Aidi, setelah situasi dan medan berhasil dikuasai dan dikendalikan, pasukan TNI melaksanakan pembersihan dan ditemukan dua orang anggota KKSB tewas serta dua pucuk senjata laras panjang jenis FNC. "Salah satu korban KKSB dapat dikenali adalah pengawal GT atas nama Dekilas Tabuni," ujar Aidi.
Saat ini jenazah korban belum bisa dievakuasi karena jauh dari pemukiman warga. Sementara pasukan TNI melaksanakan konsolidasi.
Saya rasa mereka semakin terdesak, karena markas-markas mereka yang berhasil direbut tetap diduduki oleh TNI, namun mereka akan berpindah lagi ke tempat lain untuk bersembunyi. Dan kalau semakin terdesak bukan tidak mungkin mereka akan sembunyikan senjata dan berbaur dengan masyarakat di kampung-kampung," tandas Aidi.
(sms)