Meninggal Dalam Tugas, AirNav Indonesia Naikan Pangkat ATC Agung
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap dedikasi yang ditunjukkan oleh salah satu personel Air Traffic Controller (ATC) Almarhum Anthonius Gunawan Agung. Direktur AirNav Indonesia, Novie Riyanto, telah berada di Makassar untuk menyambut kedatang jenazah dari Palu pada Sabtu (29/09/2018).
"Keluarga besar AirNav berduka ataa berpulangnya Almarhum. Almarhum Agung telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan. Karena itu, kami akan memberikan penghargaan kepada almarhum dengan menaikkan pangkatnya sebanyak dua tingkat serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan," ungkap Novie.
Disampaikan Novie, pihaknya akan mengadakan upacara penyerahan jenazah kepada keluarga almarhum malam ini di Makassar. "Kedua orang tua almarhum memang berdomisili di Papua, tapi kelurga besarnya banyak tinggal di Makassar. Sehingga dari komunikasi kami dengan keluarga almarhum Agung rencana akan dimakamkan di Makassar,” ujarnya.
Almarhum Agung adalah personel yang bertugas di Tower ATC AirNav Indonesia Cabang Palu, Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie. Sebelum gempa terjadi, beliau sedang melayani pesawat Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar. Beliau telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi.
Personel AirNav lainnya yang tidak sedang melayani kemudian turun saat gempa terjadi. Beliau belum dapat turun karena pesawat belum take-off. Beliau menunggu pesawat Batik hingga airborne. Setelah pesawat airborne, kondisi gempa sudah semakin kuat. Beliau akhirnya memutuskan melompat dari cabin tower (lantai 4). Akibatnya beliau mengalami patah kaki.
Personel AirNav di Palu membawa beliau ke Rumah Sakit. Di Rumah Sakit didapat keterangan mengenai kondisinya setelah keluar hasil rontgen, namun untuk penanganan selanjutnya harus dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih besar karena diindikasi ada luka dalam. AirNav berupaya untuk mendatangkan helikopter dari Balikpapan. Namun karena kondisi bandara, helikopter baru dapat diterbangkan pagi ini.
Beliau kemudian dibawa ke bandara untuk diterbangkan dengan helikopter menuju Balikpapan. Namun sebelum helikopter tiba, Alm. Agung menghembuskan nafas terakhirnya. Almarhum akan diterbangkan menuju Makassar untuk selanjutnya dimakamkan di Makassar sesuai dengan permintaan pihak keluarga. Anthonius Gunawan Agung lahir di Abepura, 24 Oktober 1996.
"Keluarga besar AirNav berduka ataa berpulangnya Almarhum. Almarhum Agung telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan. Karena itu, kami akan memberikan penghargaan kepada almarhum dengan menaikkan pangkatnya sebanyak dua tingkat serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan," ungkap Novie.
Disampaikan Novie, pihaknya akan mengadakan upacara penyerahan jenazah kepada keluarga almarhum malam ini di Makassar. "Kedua orang tua almarhum memang berdomisili di Papua, tapi kelurga besarnya banyak tinggal di Makassar. Sehingga dari komunikasi kami dengan keluarga almarhum Agung rencana akan dimakamkan di Makassar,” ujarnya.
Almarhum Agung adalah personel yang bertugas di Tower ATC AirNav Indonesia Cabang Palu, Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie. Sebelum gempa terjadi, beliau sedang melayani pesawat Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar. Beliau telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi.
Personel AirNav lainnya yang tidak sedang melayani kemudian turun saat gempa terjadi. Beliau belum dapat turun karena pesawat belum take-off. Beliau menunggu pesawat Batik hingga airborne. Setelah pesawat airborne, kondisi gempa sudah semakin kuat. Beliau akhirnya memutuskan melompat dari cabin tower (lantai 4). Akibatnya beliau mengalami patah kaki.
Personel AirNav di Palu membawa beliau ke Rumah Sakit. Di Rumah Sakit didapat keterangan mengenai kondisinya setelah keluar hasil rontgen, namun untuk penanganan selanjutnya harus dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih besar karena diindikasi ada luka dalam. AirNav berupaya untuk mendatangkan helikopter dari Balikpapan. Namun karena kondisi bandara, helikopter baru dapat diterbangkan pagi ini.
Beliau kemudian dibawa ke bandara untuk diterbangkan dengan helikopter menuju Balikpapan. Namun sebelum helikopter tiba, Alm. Agung menghembuskan nafas terakhirnya. Almarhum akan diterbangkan menuju Makassar untuk selanjutnya dimakamkan di Makassar sesuai dengan permintaan pihak keluarga. Anthonius Gunawan Agung lahir di Abepura, 24 Oktober 1996.
(nag)