Sulawesi Tengah Diguncang Gempa 7,7 SR, Bandara Palu Ditutup

Jum'at, 28 September 2018 - 22:53 WIB
Sulawesi Tengah Diguncang...
Sulawesi Tengah Diguncang Gempa 7,7 SR, Bandara Palu Ditutup
A A A
JAKARTA - Gempa bumi yang menguncang Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan kekuatan 7,7 Skala Richer (SR) berdampak pada operasi penerbangan di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu. Tidak hanya itu, guncangan itu juga membuat membuat masyarakat berlarian untuk mencari tempat yang lebih aman.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal (Plt Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) M Pramintohadi Sukarno mengungkapkan, turut prihatin terhadap musibah gempa bumi yang menimpa wilayah Sulawesi Tengah dan sekitarnya.

"Saya prihatin dengan musibah yang melanda wilayah Sulawesi Tengah, Gorontalo dan sekitarnya, semoga tidak ada hal serius menimpa saudara-saudara kita di sana", ungkap Pramintohadi dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Jumat (28/9/2018).

Lebih lanjut Pramintohadi menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk mengecek fasilitas transportasi udara yang terdampak gempa, baik di Sulawesi Tengah, Gorontalo, maupun daerah sekitarnya.

"Saya telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran baik di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu, Gorontalo dan bandara-bandara sekitar untuk bergerak cepat mengecek seluruh fasilitas maupun kegiatan operasional penerbangan di sana dan semoga tidak ada kerusakan berat dan operasional penerbangan berjalan dengan normal," lanjut Pramintohadi.

Dia mengaku, dirinya telah mendapatkan laporan bahwa Aerodrome Control Tower di Bandara SIS Al-Jufri retak dan rusak. Untuk sementara operasional di bandara ini ditutup sejak sore tadi sampai dengan 24 jam ke depan.

“Sesuai Notam Nomor H0737/18 Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28 September 2018 pukul 19.26 WITA sampai dengan estimasi 29 September 2018 pukul 19.20 WITA karena terdampak gempa bumi,” Jelas Pramintohadi.

Selain Bandara Palu, kata dia, pihaknya juga telah menerima laporan dari Kepala Bandara lain di sekitarnya seperti Bandara Jalaluddin di Gorontalo, Bandara Lagaligo Bua di Palopo, Bandara Andi Jemma Masamba di Luwu Utara, Bandara Kasiguncu di Poso dan Bandara Tanjung Api Ampana Tojo Una-una, semuanya dalam keadaan aman.

“Fasilitas Bandara di beberapa bandara sekitar baik sisi udara maupun sisi darat dalam keadaan baik dan dapat beroperasi normal," ungkap Pramintohadi.

Meskipun demikian, Pramintohadi memerintahkan kepada jajarannya pada Unit Pelaksana Teknis Ditjen Hubud untuk menigkatkan koordinasi dengan pihak terkait dalam pengecekan fasilitas transportasi udara agar tidak ada informasi yang terlewat.

Pramintohadi juga meminta kepada seluruh stakeholder penerbangan di Palu dan daerah lain yang terhubung untuk tetap memaksimalkan pelayanan kepada penumpang. Pelayanan penumpang di bandara harus tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan sesuai aturan penerbangan sipil internasional dan nasional.

"Saya juga memerintahkan agar dalam mengecek fasilitas bandara kita selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar dapat saling memberi informasi yang fix dan tidak ada yang info yang terlewat dan tetap perhatikan aspek keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan kepada penumpang", pungkas Pramintohadi.

Sekadar diketahui, ribuan warga Mamuju panik berlarian menuju daratan tinggi pasca gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) petang.

Guncangan keras dirasakan warga Mamuju dan sekitarnya membuat mereka berlarian. Hingga malam hari warga masih terlihat mengungsi ke daerah-daerah ketinggian. "Lebih baik kami mencari ketinggian, kami takut kalau ada tsunami," ucap Susan, warga Tambi yang ditemui SINDOnews.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1092 seconds (0.1#10.140)