Bupati Bintan Tegaskan Penerimaan CPNS 2018 Bebas Calo

BINTAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, Kepulauan Riau resmi membuka penerimaan formasi CPNS Tahun 2018 dengan kuota sebanyak 250 formasi. Dari jumlah itu, 150 formasi tenaga guru, 70 tenaga medis dan 30 orang sisanya merupakan formasi dari tenaga teknis.

Bupati Bintan Apri Sujadi saat ditemui di Gedung DPRD Bintan dalam rapat paripurna penyampaian ranperda tentang perubahan APBD Kabupaten Bintan tahun anggaran 2018, Rabu (19/9/2018) menyatakan bahwa dirinya mengimbau agar masyarakat yang ingin mengikuti CPNS untuk tidak terpancing dengan modus tawaran dari oknum, yang mencoba bermain untuk melakukan penipuan.

"Era sekarang banyak yang ngaku-ngaku, saya hanya mengingatkan dan menegaskan agar calon peserta tes CPNS berhati-hati terhadap penipuan. Mengingat tes CPNS yang dilakukan ini secara terbuka dan secara online. Jadi saya minta untuk waspada dan jangan mudah tergiur janji manis bisa meloloskan sebagai CPNS dari oknum yang tak bertanggung jawab," ujarnya.

Dikatakannya dalam seleksi CPNS ini siapapun bisa ikut, namun tetap harus sesuai prosedur yang berlaku serta harus berdasarkan kemampuan. ”Saya ingatkan jangan ada yang mudah termakan dengan omongan orang yang bisa meloloskan sebagai CPNS. Ini testnya secara online serta mengikuti aturan yang berlaku,” ujarnya.

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Bintan Irma Annisa menuturkan perihal informasi CPNS Bintan serta format surat lamaran dapat diunduh dilaman https://bkppd.bintankab.go.id.

"Seperti tahun 2015 lalu, pendaftaran terlebih dahulu dilakukan secara online dan dibuka mulai dari tanggal 26 September hingga 10 Oktober 2018. Jadi calon pelamar harus membuat akun terlebih dahulu di portal https://sscn.bkn.go.id," tutupnya.

Sementara itu terkait penerimaan CPNS tahun 2018 ini untuk wilayah Kabupaten Bintan, Kapolres Bintan AKBP Boy Herlambang mengimbau agar para calon atau pelamar CPNS yang akan mengikuti seleksi penerimaan CPNS 2018 menghindari segala bentuk calo, atau mewaspadai pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengiming-imingi kelulusan.

“Apabila ada pihak yang mengiming-imingi kelulusan dan meminta sejumlah dana, laporkan kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.