Polrestabes Bandung Dalami Motif Penembakan di Pasteur
A
A
A
BANDUNG - Jajaran Polretabes Bandung masih mendalami motif penembakan terhadap Hani (21), gadis asal Purwakarta, di Jalan Pasteur, Kota Bandung pada Jumat 31 Agustus 2018 dini hari.
"(Pelaku) masih dalam pemeriksaan untuk pendalaman. Penyidik juga memeriksa saksi-saksi Nanti baru diketahui motifnya apa," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema ditemui di Lapangan Gasibu, Jalan Dipenogoro, Rabu (19/9/2018).
Namun, Irman enggan mengonfirmasi terkait informasi yang menyebutkan dua terduga pelaku berinisial F dan S sudah diamankan. Dia juga menolak menjawab saat disingung tentang status F dan S merupakan oknum anggota Polri. "Arahnya siapa sebagai pelaku, jadi tak serta merta menuduh. Jadi lengkapi dulu (alat bukti)," kilah Irman.
Yang pasti, tutur Kapolrestabes, kasus ini masih diselidiki. Pecahan proyek peluru sudah dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Dari pengujian balistik akan diketahui peluru tersebut berasal dari senjata jenis apa dan dari senjata organik atau bukan. "(Pecahan proyektil peluru) sudah dikirim ke labfor, untuk diperiksa lebih lanjut. Kami masih tunggu hasilnya," ujar Irman.
Diketahui, beredar informasi, F dan S, dua pelaku penembakan tersebut telah diamankan pihak kepolisian beberapa waktu lalu. Untuk mengungkap kasus ini, Polrestabes Bandung melibatkan anggota Bareskrim Mabes Polri.
Akibat penembakan, korban Hani (21), gadis asal Purwakarta, mengalami luka di leher dan punggung. Bahkan kaki dan tangan Hani terancam lumpuh, karena pecahan peluru menembus leher dan mengenai sumsum tulang belakang.
Sebelum penembakan terjadi, Hani bersama empat temannya, Salim, Mahmudi, Bela, dan Mita jalan-jalan ke Kota Bandung. Mereka dari Purwakarta mengendarai minibus Avanza nopol B 1963 PZY. Sesampainya di Bandung, mereka langsung mengunjungi tempat hiburan malam di Jalan Sulanjana.
Tak lama berselang, Mahmudi berselisih dengan seseorang di tempat hiburan itu. Bahkan perselisihan berlanjut di tempat parkir. Beruntung, pertikaian itu bisa dilerai.
Akhirnya Hani dan teman-temannya pulang ke Purwakarta. Namun saat melintas di Jalan Pasteur, tepatnya 100 meter sebelum lampu merah, mobil Avanza yang ditumpangi korban ditembak seseorang. Peluru memecahkan kaca belakang mobil dan pecahan proyektil peluru menembus leher Hani.
"(Pelaku) masih dalam pemeriksaan untuk pendalaman. Penyidik juga memeriksa saksi-saksi Nanti baru diketahui motifnya apa," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema ditemui di Lapangan Gasibu, Jalan Dipenogoro, Rabu (19/9/2018).
Namun, Irman enggan mengonfirmasi terkait informasi yang menyebutkan dua terduga pelaku berinisial F dan S sudah diamankan. Dia juga menolak menjawab saat disingung tentang status F dan S merupakan oknum anggota Polri. "Arahnya siapa sebagai pelaku, jadi tak serta merta menuduh. Jadi lengkapi dulu (alat bukti)," kilah Irman.
Yang pasti, tutur Kapolrestabes, kasus ini masih diselidiki. Pecahan proyek peluru sudah dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Dari pengujian balistik akan diketahui peluru tersebut berasal dari senjata jenis apa dan dari senjata organik atau bukan. "(Pecahan proyektil peluru) sudah dikirim ke labfor, untuk diperiksa lebih lanjut. Kami masih tunggu hasilnya," ujar Irman.
Diketahui, beredar informasi, F dan S, dua pelaku penembakan tersebut telah diamankan pihak kepolisian beberapa waktu lalu. Untuk mengungkap kasus ini, Polrestabes Bandung melibatkan anggota Bareskrim Mabes Polri.
Akibat penembakan, korban Hani (21), gadis asal Purwakarta, mengalami luka di leher dan punggung. Bahkan kaki dan tangan Hani terancam lumpuh, karena pecahan peluru menembus leher dan mengenai sumsum tulang belakang.
Sebelum penembakan terjadi, Hani bersama empat temannya, Salim, Mahmudi, Bela, dan Mita jalan-jalan ke Kota Bandung. Mereka dari Purwakarta mengendarai minibus Avanza nopol B 1963 PZY. Sesampainya di Bandung, mereka langsung mengunjungi tempat hiburan malam di Jalan Sulanjana.
Tak lama berselang, Mahmudi berselisih dengan seseorang di tempat hiburan itu. Bahkan perselisihan berlanjut di tempat parkir. Beruntung, pertikaian itu bisa dilerai.
Akhirnya Hani dan teman-temannya pulang ke Purwakarta. Namun saat melintas di Jalan Pasteur, tepatnya 100 meter sebelum lampu merah, mobil Avanza yang ditumpangi korban ditembak seseorang. Peluru memecahkan kaca belakang mobil dan pecahan proyektil peluru menembus leher Hani.
(wib)