Gubernur Kalteng Imbau Pedagang Jangan Pinjam Modal dari Rentenir
A
A
A
KOBAR - Saat kunjungan kerja Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sempat mendatangi Pasar Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng.
Saat kunjungan ini gubernur membawa secercah kebahagiaan bagi para pedagang kecil yang merindukan modal usaha. Dengan didampingi Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah, gubernur menyusuri tiap lorong pasar dan tiap lapak dagangan dihampiri.
Gubernur Kalteng juga berdialog langsung dengan para pedagang menanyakan darimana asal modal yang didapat pedagang apakah dari bank atau rentenir. Kepada para pedagang, Sugianto mengatakan jangan pernah meminjam modal dari rentenir yang berbunga dan lebih memprihatinkan lagi bunganya dipotong lebih dahulu.
"Saya harapkan manfaatkanlah bank milik daerah untuk memenuhi modal dagang, jangan pinjam uang berbunga. Karena jika pinjam modal berbunga maka pedagang tidak akan pernah maju, mereka berdagang hanya untuk mencari bisa membayar bunga pinjaman," ujar Sugianto saat menemui salah satu pedagang, Sabtu (8/9/2018).
Dia mengaku, sudah meninjau kondisi pasar dan pedagang yang ada di 13 kabupaten di Kalteng dan Kota Palangka Raya. Kendala yang dihadapi masalah permodalan yang selalu pinjam ke rentenir.
"Kita akan gelontorkan anggaran sebesar Rp30 miliar sampai Rp50 miliar, dana itu untuk membantu permodalan bergulir dan tanpa bunga, dana bantuan modal itu selain untuk pedagang pasar, juga UMKM, nelayan dan para petani," tutur Sugianto.
Masih kata dia, dana itu akan digelontorkan pada 2019 dan Pemerintah Provinsi Kalteng akan membentuk tim guna mendata masyarakat yang berhak menerima bantuan modal bergulir tanpa bunga.
Sugianto pada saat menyapa para pedagang di Pasar Karang Mulya langsung memberikan bantuan modal dari pribadinya ke beberapa pedagang, bahkan ada juga yang akan diberikan pinjaman tanpa bunga untuk menambah usahanya.
Seperti ke salah seorang pedagang yang ingin membuka usaha gilingan bakso yang membutuhkan dana sebesar Rp60 juta untuk membeli gilingan dan juga bantuan kepada pedagang kentang yang membutuhkan modal sebesar Rp60 juta. Pasalnya pedagang itu selama ini hanya menerima kiriman kentang dari petaninya langsung sehingga pengirimannya terbatas.
"Kenapa saya juga akan memberikan bantuan modal untuk petani, karena saya prihatin, begitu petani itu panen hasilnya hanya untuk membayar hutang saja. Karena petani itu membutuhkan dana yang siap pakai pada saat mulai menanam dan panen,” tandas dia.
Saat kunjungan ini gubernur membawa secercah kebahagiaan bagi para pedagang kecil yang merindukan modal usaha. Dengan didampingi Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah, gubernur menyusuri tiap lorong pasar dan tiap lapak dagangan dihampiri.
Gubernur Kalteng juga berdialog langsung dengan para pedagang menanyakan darimana asal modal yang didapat pedagang apakah dari bank atau rentenir. Kepada para pedagang, Sugianto mengatakan jangan pernah meminjam modal dari rentenir yang berbunga dan lebih memprihatinkan lagi bunganya dipotong lebih dahulu.
"Saya harapkan manfaatkanlah bank milik daerah untuk memenuhi modal dagang, jangan pinjam uang berbunga. Karena jika pinjam modal berbunga maka pedagang tidak akan pernah maju, mereka berdagang hanya untuk mencari bisa membayar bunga pinjaman," ujar Sugianto saat menemui salah satu pedagang, Sabtu (8/9/2018).
Dia mengaku, sudah meninjau kondisi pasar dan pedagang yang ada di 13 kabupaten di Kalteng dan Kota Palangka Raya. Kendala yang dihadapi masalah permodalan yang selalu pinjam ke rentenir.
"Kita akan gelontorkan anggaran sebesar Rp30 miliar sampai Rp50 miliar, dana itu untuk membantu permodalan bergulir dan tanpa bunga, dana bantuan modal itu selain untuk pedagang pasar, juga UMKM, nelayan dan para petani," tutur Sugianto.
Masih kata dia, dana itu akan digelontorkan pada 2019 dan Pemerintah Provinsi Kalteng akan membentuk tim guna mendata masyarakat yang berhak menerima bantuan modal bergulir tanpa bunga.
Sugianto pada saat menyapa para pedagang di Pasar Karang Mulya langsung memberikan bantuan modal dari pribadinya ke beberapa pedagang, bahkan ada juga yang akan diberikan pinjaman tanpa bunga untuk menambah usahanya.
Seperti ke salah seorang pedagang yang ingin membuka usaha gilingan bakso yang membutuhkan dana sebesar Rp60 juta untuk membeli gilingan dan juga bantuan kepada pedagang kentang yang membutuhkan modal sebesar Rp60 juta. Pasalnya pedagang itu selama ini hanya menerima kiriman kentang dari petaninya langsung sehingga pengirimannya terbatas.
"Kenapa saya juga akan memberikan bantuan modal untuk petani, karena saya prihatin, begitu petani itu panen hasilnya hanya untuk membayar hutang saja. Karena petani itu membutuhkan dana yang siap pakai pada saat mulai menanam dan panen,” tandas dia.
(kri)