Tanah Retak Sepanjang 100 Meter, 15 Rumah Terancam Ambles

Selasa, 04 September 2018 - 15:33 WIB
Tanah Retak Sepanjang...
Tanah Retak Sepanjang 100 Meter, 15 Rumah Terancam Ambles
A A A
BANDUNG BARAT - Bencana retakan tanah sepanjang sekitar 100 meter mengancam total 15 rumah warga yang ada di Kampung Cisomang Hilir RW 1 dan RW 2, Desa Tenjolaut, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kondisi ini membuat warga khawatir retakan tanah akan semakin membesar, mengingat hujan dalam beberapa hari terakhir terus turun setelah sekian lama kemarau melanda kawasan tersebut.

Kasi Trantribum Kecamatan Cikalongwetan, Pipin Irawan menyebutkan, peristiwa ini sudah dilaporkan ke pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial KBB, Polsek Cikalongwetan, serta Koramil. Peristiwa itu diketahui pada Kamis (30/8/2018) setelah pihaknya bersama unsur terkait seperti dari Satpol PP, Damkar, Tagana, dan petugas BPBD melakukan survei langsung ke lokasi.

"Hasil pantauan kami ke lokasi di Kampung Cisomang Hilir, Desa Tenjolaut, ada retakan tanah yang menyebabkan 10 rumah kondisinya terancam dan 5 rumah sudah mengalami ambles," tuturnya kepada SINDOnews, Selasa (4/9/2018).

Lima rumah yang kondisinya terkena retakan atau ambles adalah milik Endang (59) di RT 5/2, Dodo Suherman (47), Nasir (53), Aji Supriatna (46), dan Enen (53) semuanya di RT 5/1. Sementara yang terancam rumah milik Darto (29), Inah (69), Soni (34), Arum (70), Kusaeri (45), Rodi (66), Toto (67), Tasim (40), Ade (56), dan Udeng (55) semuanya berada di RT 5 dan 3, RW 1. Hingga saat ini warga yang rumahnya rusak ataupun terancam belum ada yang mengungsi.

Menurut Pipin, kejadian retakan jalan dan rumah yang akan mengakibatkan amblesnya tanah mencapai seluas satu hektare lebih. Diameter retakan antara 5 - 10 cm dan panjang hampir 100 m, antara satu rumah ke rumah yang lainnya. Upaya antisipasi kemungkinan lebih buruk sudah dilakukan kepada keluarga terdampak, khususnya ketika turun hujan lebat sebaiknya mengungsi ke tempat yang aman.

"Masyarakat diminta untuk waspada khususnya yang berada di sekitar jalur retakan tanah. Sebab terjadinya retakan ini diakibatkan oleh kondisi tanah yang labil," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1853 seconds (0.1#10.140)