Diskominfo Bentuk Kelompok Informasi Masyarakat di Sejumlah Desa di Kobar
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Ada 5 Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang bakal dibentuk di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Salah satunya di Desa Sungai Kapitan Kecamatan Kumai.
"Kami menyambut baik apa yang dilakukan oleh Dinas Kominfo untuk membentuk Kelompok Informasi Masyarakat di Desa Sungai Kapitan. Selama ini Desa Sungai Kapitan belum tersentuh sama sekali tentang pengelolaan informasi. Dengan adanya Kelompok Informasi Masyarakat ini, Desa Sungai Kapitan diharapkan dapat lebih maju lagi dalam hal pengelolaan informasi,” ujar Kepala Desa Sungai Kapitan melalui Kepala Seksi Pemerintahan Saidina di Kantor Desa Sungai Kapitan, Senin (3/9/2018).
Ia menjelaskan, Desa Sungai Kapitan banyak memiliki potensi yang belum diketahui secara luas. Desa Sungai Kapitan memiliki Sentra Industri Kecil dan Menengah pengolahan kerupuk dan amplang. Belum lama ini perpustakaan desa yang ada di Desa Sungai Kapitan juga meraih penghargaan sebagai perpudes terbaik tingkat nasional. Namun, hal itu belum terpublikasi dengan baik.
“Hal inilah yang kami perlukan dalam pengelolaannya. IKM amplang dan kerupuk kalau bisa juga diikutsertakan dalam KIM ini, agar membantu mereka dalam penyebaran informasi pemasarannya,” katanya.
Sementara itu, Perpustakaan Desa (Perpusdes) Pondok Madani Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai berhasil meraih predikat perpusdes terbaik dalam bertransformasi menjadi pusat belajar masyarakat berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Penghargaan itu diberikan dalam acara Peer Learning Meeting Perpuseru Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) yang digelar di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
“Kegiatan tersebut juga merupakan permintaan dari warga, seperti pelatihan memasak, kerajinan, pengolahan kue dan lainnya,” ujar Ketua Perpusdes
Pondok Madani Yuhdi Wahyudi.Wahyudi menjelaskan, perpusdes ini dibentuk untuk meningkatkan kemauan warga agar menjadikan perpustakaan bukan hanya sebagai tempat mencari buku dan membaca. Dia menambahkan, teknologi informasi dan komunikasi ini diharpakan bisa menjadikan warga dapat menerima dan memberikan informasi secara luas.“Pelatihan pembuatan website, blog dan penggunaan media sosial selama ini belum pernah kami terima. Selain itu, baik perpusdes maupun warga juga perlu diberikan pengetahuan tentang penggunaan internet yang baik dan tidak baik, terutama untuk anak-anak,” pungkasnya.
"Kami menyambut baik apa yang dilakukan oleh Dinas Kominfo untuk membentuk Kelompok Informasi Masyarakat di Desa Sungai Kapitan. Selama ini Desa Sungai Kapitan belum tersentuh sama sekali tentang pengelolaan informasi. Dengan adanya Kelompok Informasi Masyarakat ini, Desa Sungai Kapitan diharapkan dapat lebih maju lagi dalam hal pengelolaan informasi,” ujar Kepala Desa Sungai Kapitan melalui Kepala Seksi Pemerintahan Saidina di Kantor Desa Sungai Kapitan, Senin (3/9/2018).
Ia menjelaskan, Desa Sungai Kapitan banyak memiliki potensi yang belum diketahui secara luas. Desa Sungai Kapitan memiliki Sentra Industri Kecil dan Menengah pengolahan kerupuk dan amplang. Belum lama ini perpustakaan desa yang ada di Desa Sungai Kapitan juga meraih penghargaan sebagai perpudes terbaik tingkat nasional. Namun, hal itu belum terpublikasi dengan baik.
“Hal inilah yang kami perlukan dalam pengelolaannya. IKM amplang dan kerupuk kalau bisa juga diikutsertakan dalam KIM ini, agar membantu mereka dalam penyebaran informasi pemasarannya,” katanya.
Sementara itu, Perpustakaan Desa (Perpusdes) Pondok Madani Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai berhasil meraih predikat perpusdes terbaik dalam bertransformasi menjadi pusat belajar masyarakat berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Penghargaan itu diberikan dalam acara Peer Learning Meeting Perpuseru Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) yang digelar di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
“Kegiatan tersebut juga merupakan permintaan dari warga, seperti pelatihan memasak, kerajinan, pengolahan kue dan lainnya,” ujar Ketua Perpusdes
Pondok Madani Yuhdi Wahyudi.Wahyudi menjelaskan, perpusdes ini dibentuk untuk meningkatkan kemauan warga agar menjadikan perpustakaan bukan hanya sebagai tempat mencari buku dan membaca. Dia menambahkan, teknologi informasi dan komunikasi ini diharpakan bisa menjadikan warga dapat menerima dan memberikan informasi secara luas.“Pelatihan pembuatan website, blog dan penggunaan media sosial selama ini belum pernah kami terima. Selain itu, baik perpusdes maupun warga juga perlu diberikan pengetahuan tentang penggunaan internet yang baik dan tidak baik, terutama untuk anak-anak,” pungkasnya.
(rhs)