Ustaz Abdul Somad Datang ke Jepara, Ribuan Banser Gelar Apel Kebangsaan
A
A
A
JEPARA - Ribuan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) akan menggelar apel kebangsaan menjelang kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) di Jepara, Jawa Tengah. Kegiatan itu sebagai respons beredarnya atribut mirip bendera ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Ketua GP Ansor Jepara, Syamsul Anwar mengatakan, apel kebangsaan dan doa bersama melibatkan 5.000 anggota Banser Jepara akan digelar di Lapangan Desa Ngabul, Tahunan, Jepara, pada Sabtu 1 September 2018. Agenda tersebut sebagai bagian dari komitmen Ansor ikut menjaga kondusivitas daerah agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Sepekan terakhir Jepara menjadi daerah yang kurang kondusif akibat kontroversi atribut mirip bendara ormas terlarang HTI beredar. Dunia maya juga kian tak terkendali. Kami punya pengalaman buruk di Dongos, dan kami tidak menginginkan terjadi lagi hanya karena satu hal yang tidak bisa diatasi,” ujar Syamsul, Jumat (31/8/2018).
Menurut Syamsul, apel Banser adalah rutinitas GP Ansor di pelbagai daerah. “Jepara adalah wilayah damai, kami membantu pihak keamanan agar Jepara tetap kondusif,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ustaz Abdul Somad akan memberikan ceramah keagamaan di Pondok Pesantren Alhusna Mayong Jepara, pada 1 September 2018. Rencana kedatangan pendakwah yang namanya melambung di media sosial Youtube tersebut langsung mengundang kontroversi.
Kedatangan UAS disinyalir bakal ditunggangi kepentingan eks anggota HTI untuk melakukan konsolidasi. Untuk itu, sejumlah elemen masyarakat meminta Polri memastikan acara tersebut tidak ada atribut benuansa HTI. Rangkaian acara pengajian tersebut juga harus dipastikan terdapat menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan pengibaran Sang Merah Putih.
Ketua GP Ansor Jepara, Syamsul Anwar mengatakan, apel kebangsaan dan doa bersama melibatkan 5.000 anggota Banser Jepara akan digelar di Lapangan Desa Ngabul, Tahunan, Jepara, pada Sabtu 1 September 2018. Agenda tersebut sebagai bagian dari komitmen Ansor ikut menjaga kondusivitas daerah agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Sepekan terakhir Jepara menjadi daerah yang kurang kondusif akibat kontroversi atribut mirip bendara ormas terlarang HTI beredar. Dunia maya juga kian tak terkendali. Kami punya pengalaman buruk di Dongos, dan kami tidak menginginkan terjadi lagi hanya karena satu hal yang tidak bisa diatasi,” ujar Syamsul, Jumat (31/8/2018).
Menurut Syamsul, apel Banser adalah rutinitas GP Ansor di pelbagai daerah. “Jepara adalah wilayah damai, kami membantu pihak keamanan agar Jepara tetap kondusif,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ustaz Abdul Somad akan memberikan ceramah keagamaan di Pondok Pesantren Alhusna Mayong Jepara, pada 1 September 2018. Rencana kedatangan pendakwah yang namanya melambung di media sosial Youtube tersebut langsung mengundang kontroversi.
Kedatangan UAS disinyalir bakal ditunggangi kepentingan eks anggota HTI untuk melakukan konsolidasi. Untuk itu, sejumlah elemen masyarakat meminta Polri memastikan acara tersebut tidak ada atribut benuansa HTI. Rangkaian acara pengajian tersebut juga harus dipastikan terdapat menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan pengibaran Sang Merah Putih.
(wib)