Medium Tank Pindad dan FNSS Turki Hancurkan Target Sejauh 1,5 Km
A
A
A
BANDUNG - PT Pindad (Persero) melaksanakan uji tembak atau firing test medium tank pada rangkaian uji akhir di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) TNI AD Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin (27/8/2018).
Medium tank produksi bersama Pindad dan FNSS Turki melakukan uji tembak pada target sejauh 1,2 hingga 1,5 km di atas bukit. Uji tembak berhasil meluluhlantakkan bunker, plat baja, kendaraan tempur, dan tiga target diam.
Uji daya gempur atau firing test ini dilakukan untuk menguji fungsi penembakan dari turret 105 mm yang merupakan senjata utama medium tank yang memiliki daya hancur besar. Uji daya gempur dilakukan pada saat tank statis dan saat kondisi bergerak. Uji ini juga bertujuan untuk menunjukan kemampuan lock on pada satu titik sementara tank bergerak.
"Melihat hasilnya kami cukup puas. Semua target sejauh 1,5 kilometer mampu dikenai. Ini sudah sesuai dengan spesifikasi internasional untuk kendaraan tempur tank," ujar Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose.
Uji tembak dilakukan dalam beberapa sesi. Sesi tembak pertama untuk menembak sasaran jaring pada titik-titik tertentu dengan tipe munisi TPCSDS-T. Sesi kedua menembak sasaran plat dengan tipe munisi HEP-T untuk simulasi kemampuan menggempur rantis. Sesi ketiga menembak moving target dengan tipe munisi TPCSDS tanpa jeda.
Sementara sesi tembak keempat yaitu penembakan salvo atau beruntun dengan tipe munisi HE4 TP2 membidik sasaran perkubuan dan plat. Rangkaian uji ini merupakan kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dislitbangad.
Medium tank produksi bersama Pindad dan FNSS Turki melakukan uji tembak pada target sejauh 1,2 hingga 1,5 km di atas bukit. Uji tembak berhasil meluluhlantakkan bunker, plat baja, kendaraan tempur, dan tiga target diam.
Uji daya gempur atau firing test ini dilakukan untuk menguji fungsi penembakan dari turret 105 mm yang merupakan senjata utama medium tank yang memiliki daya hancur besar. Uji daya gempur dilakukan pada saat tank statis dan saat kondisi bergerak. Uji ini juga bertujuan untuk menunjukan kemampuan lock on pada satu titik sementara tank bergerak.
"Melihat hasilnya kami cukup puas. Semua target sejauh 1,5 kilometer mampu dikenai. Ini sudah sesuai dengan spesifikasi internasional untuk kendaraan tempur tank," ujar Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose.
Uji tembak dilakukan dalam beberapa sesi. Sesi tembak pertama untuk menembak sasaran jaring pada titik-titik tertentu dengan tipe munisi TPCSDS-T. Sesi kedua menembak sasaran plat dengan tipe munisi HEP-T untuk simulasi kemampuan menggempur rantis. Sesi ketiga menembak moving target dengan tipe munisi TPCSDS tanpa jeda.
Sementara sesi tembak keempat yaitu penembakan salvo atau beruntun dengan tipe munisi HE4 TP2 membidik sasaran perkubuan dan plat. Rangkaian uji ini merupakan kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dislitbangad.
(nag)