Kelompok Cipayung Minta Polisi Usut Pengeroyokan Kader PMII di Makassar
A
A
A
JAKARTA - Kelompok Cipayung yang terdiri dari empat organisasi mahasiswa, yakni PMII, GMNI, PMKRI, dan GMKI meminta agar aparat mengusut tuntas kasus pengeroyokan kader PMII beberapa waktu lalu.
Menurut Ketua GMNI, Didin Indra Saputra, gerakan #2019GantiPresiden di daerah sudah mulai melunturkan nilai–nilai kebhinekaan. Tentu hal ini tidak bisa di anggap biasa-biasa saja tetapi harus di sikapi secara serius. (Baca: PB PMII Kecam Tindakan Pemukulan Terhadap Kadernya di Makassar )
Didin menyayangkan deklarasi #2019GantiPresiden di Makassar pada 12 Agustus 2018 lalu massa bertindak keras dengan memukuli kader PMII. "Sangat disayangkan terjadi tindakan represif oleh massa terhadap salah satu kader PMII cabang Makassar atas Nama Muhadir," katanya melalui siaran persnya, Kamis (23/8/2018).
Didin mengatakan, Kelompok Cipayung akan terus men-support dan mengawal proses hukum yang sedang berjalan terhadap kasus pemukulan Muhadir selaku kader PMII Makassar.
Sementara itu, Ketua PMII Cabang Makassar Ashari Bahar meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut. “Kami akan terus mengawal kasus penganiayaan itu sampai aparat kepolisian benar-benar menjatuhkan sanksi pidana kepada para pelaku,” ujarnya.
Menurut Ashari, aksi pengeroyokan terhadap mantan Ketua Komisariat PMII Talasalapang Unismuh tersebut dilakukan oleh massa gerakan #2019GantiPresiden, saat melakukan deklarasi di Kota Makassar beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi penanggungjawab gerakan tersebut dan meminta aparat memberikan tindakan tegas. "Kami meminta kepada aparat penegak hukum agar menindak tegas penanggungjawab kegiatan #2019GantiPresiden," ungkapnya.
Ia sendiri menyayangkan gerakan #2019GantiPresiden yang dipenuhi hasutan dan ujaran kebencian. Menurutnya, gerakan tidak mendidik yang ditolak berbagai elemen tersebut berpotensi menyulut konflik di kalangan masyarakat.
Seperti diketahui, Kelompok Cipayung Makassar terdiri dari PMII, GMNI, PMKRI, dan GMKI. Dalam konferensi persnya, kelompok Cipayung meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas aksi pengeroyokan terhadap Muhadir.
Konferensi pers dihadiri oleh Ketua PMII Makassar, Ashar Bahari, Ketua GMNI Makassar, Didin, Ketua PMKRI Makassar, Anastasia Rosalinda, dan Ketua GMKI Makassar, Bastian Littu.
Menurut Ketua GMNI, Didin Indra Saputra, gerakan #2019GantiPresiden di daerah sudah mulai melunturkan nilai–nilai kebhinekaan. Tentu hal ini tidak bisa di anggap biasa-biasa saja tetapi harus di sikapi secara serius. (Baca: PB PMII Kecam Tindakan Pemukulan Terhadap Kadernya di Makassar )
Didin menyayangkan deklarasi #2019GantiPresiden di Makassar pada 12 Agustus 2018 lalu massa bertindak keras dengan memukuli kader PMII. "Sangat disayangkan terjadi tindakan represif oleh massa terhadap salah satu kader PMII cabang Makassar atas Nama Muhadir," katanya melalui siaran persnya, Kamis (23/8/2018).
Didin mengatakan, Kelompok Cipayung akan terus men-support dan mengawal proses hukum yang sedang berjalan terhadap kasus pemukulan Muhadir selaku kader PMII Makassar.
Sementara itu, Ketua PMII Cabang Makassar Ashari Bahar meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut. “Kami akan terus mengawal kasus penganiayaan itu sampai aparat kepolisian benar-benar menjatuhkan sanksi pidana kepada para pelaku,” ujarnya.
Menurut Ashari, aksi pengeroyokan terhadap mantan Ketua Komisariat PMII Talasalapang Unismuh tersebut dilakukan oleh massa gerakan #2019GantiPresiden, saat melakukan deklarasi di Kota Makassar beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi penanggungjawab gerakan tersebut dan meminta aparat memberikan tindakan tegas. "Kami meminta kepada aparat penegak hukum agar menindak tegas penanggungjawab kegiatan #2019GantiPresiden," ungkapnya.
Ia sendiri menyayangkan gerakan #2019GantiPresiden yang dipenuhi hasutan dan ujaran kebencian. Menurutnya, gerakan tidak mendidik yang ditolak berbagai elemen tersebut berpotensi menyulut konflik di kalangan masyarakat.
Seperti diketahui, Kelompok Cipayung Makassar terdiri dari PMII, GMNI, PMKRI, dan GMKI. Dalam konferensi persnya, kelompok Cipayung meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas aksi pengeroyokan terhadap Muhadir.
Konferensi pers dihadiri oleh Ketua PMII Makassar, Ashar Bahari, Ketua GMNI Makassar, Didin, Ketua PMKRI Makassar, Anastasia Rosalinda, dan Ketua GMKI Makassar, Bastian Littu.
(ysw)