Penjelasan PLN NTB soal Kondisi Kelistrikan di Lombok
A
A
A
LOMBOK - PT PLN (persero) telah memulihkan kondisi kelistrikan di Lombok, Nusa Tenggara Barat sejak 20 Agustus 2018, pascagempa dengan Magnitudo 7,0 Skala Richter. Karena sebelumnya ketika terjadi gempa tersebut listrik dipadamkan secara sistem.
Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah NTB Fitriah Adriana menjelaskan,
sejak Senin, 20 Agustus 2018 jam 15.00 Wita, kondisi sistem kelistrikan di Lombok NTB sudah normal kembali.
"Namun sebagian daerah di lokasi belanting yang terdampak gempa paling parah belum dapat kami sambungkan listriknya, karena kondisi yang tidak aman, bangunan yang roboh perlu diamankan terlebih dahulu sebelum listrik kami nyalakan," kata Fitriah Adriana saat dihubungi SINDOnews, Kamis (23/8/2018).
Menurut dia, sejak gempa besar pertama terjadi pada 5 Agustus kondisi sistem sudah normal, namun kemudian terjadi gempa berkali kali, sehingga tim PLN menormalkan sistem setiap gempa terjadi.
"Kami dari PLN tetap siaga untuk kondisi pascagempa terakhir, diharapkan tidak ada lagi gempa yang cukup signifikan mempengaruhi sistem, sehingga pelayanan listrik ke pelanggan tidak terganggu," ungkap Fitriah Adriana.
Fitriah Adriana menegaskan sehubungan dengan informasi pemasangan alat deteksi gempa oleh PLN.
"Kami sampaikan bahwa PLN tidak pernah membuat pernyataan tersebut. Kondisi yang sebenarnya adalah pada saat terjadi gempa, sistim kami bekerja mematikan perangkat listrik untuk alasan keamanan," tandasnya.
Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah NTB Fitriah Adriana menjelaskan,
sejak Senin, 20 Agustus 2018 jam 15.00 Wita, kondisi sistem kelistrikan di Lombok NTB sudah normal kembali.
"Namun sebagian daerah di lokasi belanting yang terdampak gempa paling parah belum dapat kami sambungkan listriknya, karena kondisi yang tidak aman, bangunan yang roboh perlu diamankan terlebih dahulu sebelum listrik kami nyalakan," kata Fitriah Adriana saat dihubungi SINDOnews, Kamis (23/8/2018).
Menurut dia, sejak gempa besar pertama terjadi pada 5 Agustus kondisi sistem sudah normal, namun kemudian terjadi gempa berkali kali, sehingga tim PLN menormalkan sistem setiap gempa terjadi.
"Kami dari PLN tetap siaga untuk kondisi pascagempa terakhir, diharapkan tidak ada lagi gempa yang cukup signifikan mempengaruhi sistem, sehingga pelayanan listrik ke pelanggan tidak terganggu," ungkap Fitriah Adriana.
Fitriah Adriana menegaskan sehubungan dengan informasi pemasangan alat deteksi gempa oleh PLN.
"Kami sampaikan bahwa PLN tidak pernah membuat pernyataan tersebut. Kondisi yang sebenarnya adalah pada saat terjadi gempa, sistim kami bekerja mematikan perangkat listrik untuk alasan keamanan," tandasnya.
(sms)