Pengemudi Ojek Online di Medan Jadi Korban Premanisme
A
A
A
MEDAN - Sejumlah pengemudi ojek online kembali mengalami tindakan kekerasan dari beberapa orang yang merupakan pelanggan orderannya sendiri. Kali ini di Medan, sejumlah oknum yang merupakan pelanggan pengorderannya sendiri melakukan tindakan kekerasan terhadap lima pengemudi ojek online.
Akibat aksi premanisme tersebut, lima pengemudi ojek online mengalami luka-luka dan salah satunya terpaksa dirawat intensif akibat terkena pukulan benda tumpul. Lima pengemudi ojek online dikeroyok hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit tepatnya di Jalan Sei Mencirim, Kecamatan Medan Baru.
Awalnya, pengemudi ojek online yang mendapat orderan melakukan transaksi belanja makanan ke salah satu rumah makan. Namun, sesudah di lokasi pesanan yang sesuai dengan permintaan pengorder tidak ada dan pengemudi online meminta agar orderan tersebut dibatalkan.
Namun, pengorder tidak mau dan meminta agar pengemudi ojek online datang untuk membatalkan orderan sendiri sehingga menimbulkan cekcok yang mengakibatkan pngemudi ojek online mendatangi lokasi pengorder. Sesampainya di lokasi terjadilah pengeroyokan terhadap pengemudi ojek online tersebut bersama teman-temannya.
Akibat aksi premanisme tersebut, Ketua Gerakan Aksi Roda Dua (garda) Indonesia Joko Pitoyo meminta agar pihak berwajib bisa menangani masalah ini dengan tegas dan berjalan dengan jujur. Ia berharap nantinya pihak berwajib bisa mengamankan semua tersangka demi mengantisipasi terjadinya keributan kembali di antara kedua pihak.
Akibat aksi premanisme tersebut, lima pengemudi ojek online mengalami luka-luka dan salah satunya terpaksa dirawat intensif akibat terkena pukulan benda tumpul. Lima pengemudi ojek online dikeroyok hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit tepatnya di Jalan Sei Mencirim, Kecamatan Medan Baru.
Awalnya, pengemudi ojek online yang mendapat orderan melakukan transaksi belanja makanan ke salah satu rumah makan. Namun, sesudah di lokasi pesanan yang sesuai dengan permintaan pengorder tidak ada dan pengemudi online meminta agar orderan tersebut dibatalkan.
Namun, pengorder tidak mau dan meminta agar pengemudi ojek online datang untuk membatalkan orderan sendiri sehingga menimbulkan cekcok yang mengakibatkan pngemudi ojek online mendatangi lokasi pengorder. Sesampainya di lokasi terjadilah pengeroyokan terhadap pengemudi ojek online tersebut bersama teman-temannya.
Akibat aksi premanisme tersebut, Ketua Gerakan Aksi Roda Dua (garda) Indonesia Joko Pitoyo meminta agar pihak berwajib bisa menangani masalah ini dengan tegas dan berjalan dengan jujur. Ia berharap nantinya pihak berwajib bisa mengamankan semua tersangka demi mengantisipasi terjadinya keributan kembali di antara kedua pihak.
(rhs)