Beredar Kabar Akan Adanya Tsunami di Lombok BNPB dan BPBD Nyatakan Hoax
A
A
A
LOMBOK BARAT - Beredar kabar akan adanya tsunami yang akan melanda pantai-pantai di Lombok pascagempa yang terus-menerus mengguncang pulau seribu masjid ini dibantah oleh BNPB maupun BPBD setempat. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada. Jangan terpancing pada isu-isu atau berita yang menyesatkan.
"Saat ini masih marak hoax di Lombok dan Sumbawa. Di saat masyarakat Lombok dirundung duka dan derita akibat gempa beruntun, tenyata banyak pihak yang menebarkan informasi yang tidak benar dan menyesatkan. Jadi info soal adanya tsunami yang akan melanda Lombok adalah hoax," kata Sutopo kepada SINDOnews, Senin (20/8/2018).
Hal yang sama juga diungkapkan Pusdalops BPBD Kabupaten Lombok Utara Andi. Dia menyatakan, tidak ada informasi terjadinya tsunami maupun warga Lombok yang rush dan ingin kembali ke Pulau Jawa.
"Yang ada warga kembali ke tenda-tenda pengungsian karena takut adanya gempa susulan dan rumah mereka yang masih berdiri juga takut untuk ditinggali karena rawan roboh akibat terus menerus diguncang gempa berintensitas besar," kata Andi saat dihubungi SINDOnews.
Sementara Staf BPBD Lombok Barat Maisun Gafari juga membantah adanya tsunami yang terjadi di daerahnya. "Itu hanya hoax saja," katanya.
Sedangkan untuk kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa 6,9 Skala Richter (SR) pihaknya masih menunggu update per kecamatan yang ada di Lombok Barat.
"Saat ini masih marak hoax di Lombok dan Sumbawa. Di saat masyarakat Lombok dirundung duka dan derita akibat gempa beruntun, tenyata banyak pihak yang menebarkan informasi yang tidak benar dan menyesatkan. Jadi info soal adanya tsunami yang akan melanda Lombok adalah hoax," kata Sutopo kepada SINDOnews, Senin (20/8/2018).
Hal yang sama juga diungkapkan Pusdalops BPBD Kabupaten Lombok Utara Andi. Dia menyatakan, tidak ada informasi terjadinya tsunami maupun warga Lombok yang rush dan ingin kembali ke Pulau Jawa.
"Yang ada warga kembali ke tenda-tenda pengungsian karena takut adanya gempa susulan dan rumah mereka yang masih berdiri juga takut untuk ditinggali karena rawan roboh akibat terus menerus diguncang gempa berintensitas besar," kata Andi saat dihubungi SINDOnews.
Sementara Staf BPBD Lombok Barat Maisun Gafari juga membantah adanya tsunami yang terjadi di daerahnya. "Itu hanya hoax saja," katanya.
Sedangkan untuk kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa 6,9 Skala Richter (SR) pihaknya masih menunggu update per kecamatan yang ada di Lombok Barat.
(sms)