Terungkap, 3 Hari Pascaoperasi Perut Adam Keluarkan Darah dan Nanah

Selasa, 14 Agustus 2018 - 20:29 WIB
Terungkap, 3 Hari Pascaoperasi...
Terungkap, 3 Hari Pascaoperasi Perut Adam Keluarkan Darah dan Nanah
A A A
PADANGSIMPUAN - Ada hal menarik terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara DPRD, RSUD, Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan dengan ibunda Adam Saputra (15), pasien yang meninggal dunia pascaoperasi usus buntu. Ternyata perut Adam, warga Desa Sabungan, Kecamatan Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan, sudah mengeluarkan darah dan nanah 3 hari pascaoperasi di RSUD Kota Padangsidimpuan.

Sayangnya, saat itu tim medis mengaku darah dan nanah yang keluar itu hal biasa. Air mata Bidasari Harahap, ibu kandung Adam, tak terbendung saat bercerita di hadapan anggota dewan dan pejabat Dinkes dan RSUD Padangsidimpuan. Bidasari mengungkapkan, tiga hari setelah menjalani operasi, perut anak kedua dari empat bersaudara itu sudah mengeluarkan darah dan nanah.

“3 hari setelah anak saya dioperasi, sudah keluar darah dan nanah dari bekas operasinya itu,” ujarnya.

Melihat kondisi itu, Bidasari berusaha menanyakannya kepada dokter yang menangani penyakit siswa kelas 3 SMP itu. ”Saat saya tanya, dokter menjelaskan bahwa hal itu biasa terjadi,” ujarnya di hadapan Direktur RSUD Padangsidimpuan, dr Lela.

Kondisi penyakit Adam semakin parah, karena dia selalu mengeluhkan rasa sakit yang ada di luka bekas operasinya. Diceritakannya, Adam menjalani perawatan selama 1 bulan di rumah sakit kebanggaan warga Padangsidimpuan itu.

”Satu minggu sebelum lebaran, kami disarankan dokter untuk pulang sembari berobat jalan,” imbuhnya.

Selanjutnya, pihak keluarga membawa Adam pulang ke rumah dan hanya berobat jalan. Sebelum menjalani operasi di RSUD Padangsidimpuan, Adam terlebih dahulu dirawat di RSU TNI Kota Padangsidimpuan. Dari rumah sakit itu, Adam langsung dirujuk ke RSUD Padangsidimpuan.

Sementara itu, dokter Fauzi Fahmi yang menangani Adam menjelaskan, pada hari kedua setelah Adam masuk rumah sakit, pihaknya langsung melakukan tindakan operasi pengangkatan usus buntu.

Dia mengatakan, pada 13 Mei 2018, tepatnya pada hari ke tiga pascaoperasi, dijumpai darah dan nanah pada luka bekas operasi. ”Saat itu, kami lakukan pengobatan seperti biasa,” ujarnya di hadapan Anggota Komisi III DPRD Padangsidimpuan Timbul Simanungkalit, Khoiruddin Nasution, Erwin Sinaga dan Andi.

Pada 14 Mei 2018, pada hari ke lima pascaoperasi, tubuh korban terutama pada mata Adam menguning. Ironisnya, saat itu jumlah darah dan nanah juga semakin bertambah.

Dengan kondisi itu menurut Fauzi, tindakan operasi tidak membantu mengurangi infeksi pada Adam. Bahkan, pada hari kelima pascaoperasi, infeksi sudah menjalar ke hati Adam.

”Selanjutnya, pada 14 Mei, kami menyarankan pihak keluarga agar Adam dirujuk, namun dengan segala keterbasan yang ada, keluarga Adam menolaknya,” imbuhnya.

Anggota Komisi III Timbul Simanungkalit mengatakan, tujuan dari RDP ini agar mengungkap fakta yang terjadi atas kematian Adam, yang meninggal dunia pascaoperasi di RSUD Padangsidimpuan. Menurutnya, selama ini informasi tentang penyebab kematian Adam ramai dibicarakan, karena peristiwa ini sudah menjadi buah bibir di Padangsidimpuan.

”Agar tidak terjadi fitnah, makanya dibuat RDP,” ujarnya. (Baca Juga: Adam Meninggal Dunia, DPRD Segera Panggil Pihak RSUD Sidimpuan)

Pernyataan yang sama juga datang dari Khoiruddin Nasution. Menurutnya, hasil RDP itu diputuskan melalui rapat komisi dan tidak bisa diputuskan pada saat RDP. ”Hasil dari RDP ini akan dibahas lagi di komisi. Setelah itu kami akan sampaikan hasilnya,” tandas politisi Demokrat itu.
(rhs)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6278 seconds (0.1#10.24)