Kabupaten Sleman Kekurangan Penyuluh Pertanian

Selasa, 14 Agustus 2018 - 18:01 WIB
Kabupaten Sleman Kekurangan...
Kabupaten Sleman Kekurangan Penyuluh Pertanian
A A A
SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini kekurangan tenaga pertanian. Berdasarkan data, jumlah penyuluh pertanian hanya 65 orang, penyuluh perikanan 16 orang, dan tenaga bantu penyuluh dari kontrak APBN 53 orang.

Jumlah ini tentunya tidak sebanding dengan jumlah desa di Sleman, yaitu 86 desa termasuk jumlah kelompok tani dan kelembagaan petani juga semakin bertambah. Padahal idealnya untuk satu desa minimal ada satu penyuluh pertanian. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan berimbas pada produktivitas dan pengembangan pertanian di kabupaten dengan semboyan Sembada itu.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Heru Saptono mengatakan, berkurangnya penyuluh pertanian lantaran sebagian pegawai memasuki masa pensiun tapi tidak diikuti pengangkatan pegawai baru. Untuk sementara, solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan mengoptimalkan unit pelaksana tugas Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan (UPT BP4) sebagai center of education (CoE). Unit ini sebagai pusat pembelajaran, pendidikan formal baik bagi penyuluh, pelaku utama, pelaku usaha maupun masyarakat pada umumnya.

"Sebagai tahal awal UPT BP4 Pakem kami jadikan pilot project program ini," kata Heru saat pengukuhan UPT BP4 Pakem sebagai pilot project program CoE di kantor UPT BP4 Pakem, Selasa (14/8/2018).

Heru menjelaskan dengan program CoE tersebut, diharapkan bukan hanya akan menambah pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengolah pertanian, tapi juga meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan begitu, pendapatan para petani bertambah dan kesejahteraan mereka akan lebih baik lagi.

"Sebagai pelengkap di UPT BP4 Pakem itu dilengkapi dengan klinik kunsultasi agribisnis (KKA), laboratorium lapangan pertanian dan perpusataan," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo menambahkan UPT BP4 memiliki peran yang strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian. Terutama sebagai garda terdepan dalam mengawal dan menyinergikan program-program pembangunan pertanian, guna mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Sudah seharusnya UPT BP4 selalu melakukan terobosan dan inovasi baru yang sejalan dengan perubahan zaman.

"Semoga dengan adanya program ini, fungsi UPT BP4 sebagai tempat interaksi dan penyuluh pertanian, pelaku utama usaha pertanian dapat semakin optimal," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0895 seconds (0.1#10.140)