Kasihan, Bayi Berlumur Bercak Darah Dibuang di Dapur Rumah Warga

Jum'at, 10 Agustus 2018 - 16:46 WIB
Kasihan, Bayi Berlumur...
Kasihan, Bayi Berlumur Bercak Darah Dibuang di Dapur Rumah Warga
A A A
BLITAR - Sesosok bayi berjenis kelamin perempuan dibuang di dapur rumah Suwarso (43), warga Kelurahan Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Dalam kondisi telanjang dan hanya dialasi handuk, bayi yang masih berlumur bercak darah dan lendir persalinan itu, diletakkan diatas kursi kayu yang bersebelahan dengan tungku api.

"Saya sempat mengira suara kucing. Tidak tahunya bayi," kata Suwarso yang mengaku saat itu hendak menjerang air Jumat (10/8/2018).

Bayi itu terlihat belum lama lahir. Tali pusarnya belum sepenuhnya putus dari ari ari. Di lokasi Suwarso juga menemukan bercak darah pada pisau dapur miliknya. "Mungkin pisau saya dipakai untuk memotong. Namun pusar itu belum sepenuhnya putus," terang Suwarso.

Dari ketua RT, laporan Suwarso langsung dilanjutkan ke kepolisian setempat. Oleh petugas bayi langsung dibawa ke puskesmas. Beratnya 2,7 kilogram dengan panjang 48 cm.

Dari cek darah diketahui leukosit atau sel darah putih tidak normal. Leukosit tinggi mengindikasikan bayi mengalami infeksi. "Karenanya oleh petugas puskesmas langsung dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar," katanya.

Triana Sulistyowati, dokter Puskesmas Sananwetan mengatakan, kondisi bayi secara umum relatif stabil. Tidak ada gangguan pernapasan, juga tidak ditemukan luka. "Namun karena leukosit tinggi, kami memutuskan merujuk ke rumah sakit," terangnya.

Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono langsung bergerak melakukan penyelidikan. Dalam kasus pembuangan bayi ini polisi telah memeriksa sejumlah saksi. "Selain mengamankan alat bukti, kita masih meminta keterangan sejumlah saksi," ujarnya.

Bersama Kapolsek Sananwetan Kompol Kadiso, Heri juga mendatangi rumah sakit. Dalam kesempatan itu Heri dan Kadiso bersepakat memberi nama bayi bernasib malang itu Agustin Merdekawati. Keinginan pemberian nama itu disampaikan ke perawat rumah sakit. "Karena memang lahir di bulan Agustus sekaligus bulan kemerdekaan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6672 seconds (0.1#10.140)